MEDAN II
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution segera menggelontorkan sekitar 15.700 ton beras murah lewat operasi pasar. Tujuannya untuk mengintervensi dan mengendalikan harga beras di pasaran, sehingga harga beras kembali normal dan terjangkau masyarakat.
Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Ekonomi Makro, Gubernur Bobby Nasution, bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan Perum Bulog, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Rabu (20/8) malam. Hadir juga para kepala daerah se-Sumut.
Bobby Nasution mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah berkomunikasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam rangka pengendalian harga beras. Melalui operasi pasar di seluruh kabupaten/kota secara serentak, diharapkan masyarakat tidak lagi mengeluhkan mahalnya harga bahan pokok ini.
“Jadi gambaran umumnya saya sampaikan, ada 15.700 ton beras yang akan dibagikan untuk intervensi pasar dari Bulog. Bisa dijual dengan harga maksimal Rp13.100. Kita sudah ada MoU dengan Bulog untuk operasi pasar ini,” ujar Bobby.
Dari angka tersebut, lanjutnya, pihak Bulog menargetkan adanya operasi pasar di tiap daerah kabupaten/kota se-Sumut, setiap bulannya. Sehingga diharapkan para kepala daerah diminta menyiapkan skema untuk membuka pasar murah di beberapa tempat.
“Kalau masing-masing ambil 500 ton, sudah bisa kita operasi pasar. Kita buat serentak sekaligus di seluruh daerah. Tinggal untuk skemanya, ada kerja sama atau MoU antara Pemkab/Pemko dengan Bulog,” jelas Bobby.
Selain itu, dari beberapa komoditi yang disebutkan mengalami kenaikan harga, padahal produksinya dari Sumut. Penyebabnya antara lain karena hasilnya didistribusikan ke luar provinsi seperti Riau dan Aceh. Sehingga kebutuhan di Sumut sendiri mengalami kekurangan. (ROM)