TANJUNG BALAI II
Sebanyak 731 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjung Balai menerima remisi khusus Perayaan Idulfitri 1446 H, pada hari Senin, (31/03/2025).
Upacara pemberian remisi dipimpin langsung Kalapas Tanjung Balai, Irhamuddin didampingi Kasi Binadik, Rudi Sembiring, serta jajaran petugas Lapas bertempat di aula Lapas TBA.
Dalam sambutannya, Kalapas Tanjung Balai menegaskan bahwa pemberian remisi ini merupakan hak bagi warga binaan yang telah memenuhi syarat, baik dari segi administratif maupun substantif. Remisi ini juga menjadi bentuk apresiasi dari negara atas usaha mereka dalam mengikuti program pembinaan di dalam Lapas.
“Remisi ini bukan sekadar hadiah Idulfitri, tetapi juga motivasi bagi warga binaan agar terus berperilaku baik selama menjalani masa pidana. Kami ingin mereka memanfaatkan masa pembinaan ini sebaik mungkin, sehingga saat bebas nanti, mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama,” ujar Irhamuddin.
Kalapas juga berharap bahwa pemberian remisi ini bisa menjadi pengingat bagi seluruh warga binaan bahwa perubahan adalah hal yang mungkin, dan setiap individu memiliki kesempatan kedua untuk memperbaiki diri.
Dari 764 narapidana beragama Islam yang berada di Lapas Tanjung Balai, sebanyak 731 orang memenuhi syarat administratif dan substantif untuk mendapatkan remisi khusus Idulfitri 2025. Pemberian remisi ini didasarkan pada Keputusan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia dengan rincian sebagai berikut: SK Nomor : PAS-521.PK.05.04 Tahun 2025 sebanyak 567 orang, SK Nomor : PAS-418.PK.05.04 TAHUN 2025 sebanyak 93 orang, SK Nomor : PAS-416.PK.05.04 Tahun 2025 sebanyak 52 orang dan SK Nomor : 416.PK.05.04 Tahun 2025 sebanyak 19 orang
Adapun rincian jumlah remisi yang diberikan adalah sebagai berikut: 15 hari sebanyak 131 orang, 1 bulan sebanyak 542 orang, 1 bulan 15 hari sebanyak 50 orang, 2 bulan sebanyak 8 orang. Total sebanyak 731 orang
Sementara itu, Kasi Binadik Rudi Sembiring menambahkan proses pemberian remisi ini telah dilakukan dengan cermat dan sesuai prosedur.
Ia menekankan bahwa hanya warga binaan yang memenuhi persyaratan dan menunjukkan perubahan positif yang dapat menerima pengurangan masa hukuman ini.
“Kami memastikan bahwa seluruh penerima remisi telah melewati seleksi ketat, baik dalam hal perilaku maupun keikutsertaan mereka dalam program pembinaan. Kami berharap dengan remisi ini, mereka semakin semangat untuk memperbaiki diri dan tidak kembali ke kehidupan yang salah di luar nanti,” kata Rudi Sembiring.
Di akhir acara, suasana haru dan sukacita semakin terasa ketika beberapa warga binaan mengungkapkan rasa syukur mereka. Beberapa di antaranya mengatakan bahwa remisi ini menjadi semangat baru bagi mereka untuk menjalani sisa masa pidana dengan lebih baik dan berharap dapat segera berkumpul kembali dengan keluarga.
Dengan adanya pemberian remisi ini, diharapkan seluruh warga binaan semakin termotivasi untuk terus berkelakuan baik dan aktif dalam program pembinaan. Hal ini diharapkan menjadi langkah awal bagi mereka untuk kembali ke masyarakat dengan perubahan yang lebih positif, sehingga dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermakna di masa depan. (TF)