SIANTAR
Seminggu mendapatkan perawatan intensif atau opname di RS Adam Malik, Kota Medan akibat tubuhnya mengalami luka bakar paska rumahnya dan tiga rumah tetangganya di Jalan Kiyai, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar bakar, tepat hari Jumat (16/8/2019) pagi subuh sekira pukul 04.00 Wib Supriyanto alias Tumin pemilik pangkalan minyak tanah meninggal dunia.
Pada hari Senin (5/8/2019) siang sekira pukul 13.00 Wib ada empat unit rumah terbakar di Jalan Kiyai masing masing milik Tumin, Santo, Supratman dan Suwasito. Api berawal dari rumah Tumin terbuat dari papan akibat minyak tanah tumpah dan menyambar api kompor didapur rumahnya. Selain Tumin, akibat kebakaran itu isterinya Herlina alias Mak Anggi, Tika Isteri Syarifuddin dan Daffa.

Mengetahui kondisi Tumin mengalami luka bakar 80 persen malam itu juga pihak RS Vita Insani merujuk Tumin dan Daffa yang juga mengalami luka bakar serius ke RS Adam Malik Kota Medan untuk mendapatkan perawatan intesif tim medis. Namun seminggu opname, hari Jumat (15/8/2019) pagi subuh sekira pukul 04.00 Wib Tumin diketahui meninggal dunia lalu jenajah Tumin dibawa keluarganya ke rumahnya di Jalan Kiyai Kota Siantar dan siang harinya dikuburkan.
Sorimuda Siregar (57) salah satu keluarganya ditemui membenarkan Tumin meninggal setelah seminggu diopname di RS H. Adam Malik Kota Medan. Meninggalnya Tumin itu membuat keluarga sangat terpukul karena kondisi luka bakar disekujur tubuh Tumin. Dari hasil pernikahan dengan isterinya Herlina alias Mak Anggi. Tumin dikaruniai lima orang anak.
“Jenajah Tumin disholatkan di Mesjid Dakwah dan usai Sholat Dzuhur jenajah Tumin dikuburkan di TPU Simpang Mayat Jalan Bali. Anak sulung Tumin masih mau masuk kuliah sedangkan empat orang lainnya masih sekolah yang salah satunya siswa SMA Teladan. Isterinya Arlina boru Lubis mengalami luka bakar 30 persen masih menjalani perobatan jalan,”ujar Sorimuda Siregar ditemui dirumah duka sore harinya sekira pukul 16.00 Wib.
Tumin merupaka tulang punggung untuk menafkahi isteri dan kelima anaknya sehingga keluarga mengharapkan Dinas UPT Puskesmas dan rumah sakit membantu proses penyembuhan isteri Tumin karena tidak ada satupun harta benda yang bisa diselamatkan bahkan surat-surat penting seperti akte kelahiran, BPJS dan sejumlah ijasah juga ikut terbakar.
“Kami harapkan dibantu proses penyembuhan luka bakar isteri Tumin karena selama ini hanya Tumin lah yang jadi tulang punggung keluarganya,”kata Sorimuda Siregar mengakhiri. (Fred)