SIANTAR
Mayat Kalimer Samosir (59) kepala Sekolah Dasar Negeri (SD N) 112263 Patok Bosi Desa Simangalam Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) diotopsi diruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih, Kota Siantar hari Jumat (18/10/2019) sore sekira pukul 16.30 Wib setelah ditemukan tergantung kondisi kedua kaki terikat dan usus terburai.
W Samosir (30) mengaku adek korban ditemui disela sela menunggu otopsi diruangan jenajah mengatakan mayat korban ditemukan tergantung di pinggir sungai Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura hari Jumat (18/10/2019) pagi sekira pukul 09.00 Wib menggunakan tali andor andor tanaman hutan.
Dijelaskannya, hari Kamis (17/10) pagi subuh sekira pukul 04.30 Wib korban sudah berangkat dari rumah menuju SDN 112263 yang letaknnya berbelakangan dengan rumahnya untuk membuka pintu gerbang sekolah. Namun setelah ditunggu hingga malam harinya ternyata korban tak kunjung pulang kerumah. Keluarga juga sudah melakukan pencarian bahkan membuat postingan di media sosial (Medsos) akan tetapi korban tetap tidak ditemukan.
Esok pagi harinya, Jumat (18/10/2019) pagi sekira pukul 09.00 Wib Ucok Simanjuntak salah seorang warga yang sedang mempanen sawit menemukan korban gantung diri dipinggir sungai Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura. Namun setelah keluarga datang kelokasi menaruh curiga atas tewasnya korban karena ada kejanggalan seperti lidah korban tidak menjulur keluar sebagaimana layaknya orang gantung diri, kedua kaki terikat dan ada lobang dibagian dada yang hingga bagian dalam keluar seperti terjadi penikaman.
Lalu keluarga menyetujui mayat korban dibawa pihak Polsek Kualuh Huluh untuk dilakukan pemeriksaan dalam dan luar atau otopsi keruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih, Kota Siantar. Korban sudah dikarunia enam orang anak yakni lima orang anak perempuan dan seorang anak laki laki bahkan juga memiliki cucu.
“Ada kejanggalan tewasnya abang kami itu (Kalimer Samosir-red) maka nya kami menyetujui dilakukan otopsi kerumah sakit Kota Siantar ini. Setahu kami tidak pernah abang kami ini memiliki masalah kepada orang lain. Kami minta agar pihak kepolisian bisa mengungkap kematian abang kami ini. Jika memang kasus pembunuhan, yah Kami minta agar segera pelakunya ditangkap,”kata W Samosir mengakhiri.
Sementara itu pihak Polsek Kualuh Hulu yang membawa jenajah korban otopsi tidak bersedia dikonfirmasi. Hingga berita ini diturunkan ke redaksi, mayat korban masih diotopsi diruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih, Kota Siantar yang dipimpin langsung Kepala Forensik dr Reinhard J.D Hutahean, SH, SpF, MM.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan