TANJUNG BALAI
Bravo!!! kata ini pantas dialamatkan kepada Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira, SIK, MH. Dimana, tempo 10 jam atau kurang dari 1×24 Jam tepatnya Hari Sabtu (7/3/2020) malam sekira pukul 21.00 Wib melalui Tim Khusus (Timsus) Gurita berhasil mengungkap sekaligus meringkus Pelaku pembunuhan Siswi MTsN berinisial NMS atau Nadya (14) warga jalan DI Panjaitan Gang, Pringgan, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjung Balai.
Pelaku itu berinisial Sy alias P (20) warga yang masih tetangga dengan orangtua korban. Setelah berhasil meringkus Pelaku tersebut esok hari siang harinya Minggu (8/3/2020) sekira pukul 11.40 Wib kapolres didampingi Kasatreskrim AKP Rapi Pinakri, SH, SIK bersama KBO IPDA K.Sitepu, Kapolsek Sei Tualang Raso IPTU Sahat Siahaan SH dan KBO Sat Intelkam IPDA MS. Mangunsong menggelar Pra Rekontruksi di TKP yakni rumah orangtua korban.
Tidak itu saja, dalam pengamanan para personil Polres Tanjung Balai turut dibantu para anggota MPC Pemuda Pancasila Kota Tanjung Balai. Orangtua korban, M. Hadi dan Nur Syiah, Tokoh Agama Ustadz Bustami, S.Sos, dan Tokoh Masyarakat Kelurahan Pasar Baru, Syamsul serta masyarakat sekitar ikut menyaksikan.
Pra rekontruksi beberapa adengan itu diawali Hari Sabtu (7/3/2020) dini hari saat Pelaku berada di Warnet kemudian ke rumah Yusman Sinaga yang merupakan tempat tinggal Pelaku. Selanjutnya sekira pukul 04.00 Wib Pelaku keluar dari rumah Yusman dan timbul niat nya untuk menyetubui korban sehingga Pelaku pergi ke samping rumah orangtua korban untuk mengambil sendok semen.
Lalu Pelaku ke pintu belakang rumah orangtua korban itu dan mencongkel pintu itu menggunakan sendok semen tersebut. Setelah pintu itu terbuka, Pelaku meninggalkan sendok semen itu dan masuk hingga keruangan tamu. Saat itu Pelaku melihat ayah dan ibu serta adik korban sedang tidur, selanjutnya Pelaku masuk ke kamar korban yang ketepatan tidak memiliki pintu melainkan ditutup horden.
Pelaku melihat korban sedang tidur posisi tidur sehingga Pelaku tidur disamping korban dan memeluk tubuh korban sembari membuka paksa celana korban. Takut perbuatan bejatnya itu ketahuan, Pelakku mengambil bantal yang ada di tempat tidur itu dan menutup kewajah korban sembari menekan kuat. Korban berusaha membuat perlawanan dengan merontah rontah tetapi Pelaku dengan cepat mengalihkan tangan kirinya kearah leher korban bahkan juga memukul pipi korban menggunakan tangan kanannya.
Mengetahui korban sudah tidak bernyawa alias tewas, Pelaku pun memperkosa korban hingga mencapai klimak dengan mengeluarkan sperma di paha korban. Berhasil melampiaskan nafsu bejat nya itu, Pelaku menutup wajah korban dengan seprai dan kabur melalui pintu belakang rumah itu hingga ke warnet disebelah rumah korban. Pagi harinya sekira pukul 07.30 Wib korban diketahui sudah tewas kondisi luka luka saat dibangunkan ibu nya.
Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira, SIK, MH didampingi Kasat Reskrim AKP Rafi Pinarki SH SIK kepada wartawan mengatakan tujuang digelarnya Pra Rekontruksi itu untuk memperjelas kronologis Pelaku nekat menghabisi nyawa korban sehingga dapat melengkapi berkas perkara tersebut untuk dikirimkan kepihak Jaksa Penuntut Umum (JPU).
“Pra Rekontruksi ini kita menyuruh Pelaku memperagakan mulai dari awal hingga mengakhiri nyawa korban. Jadi, untuk sementara motif Pelaku dikarenakan sudah nafsu terpendam terhadap korban. Begitupun motif lainnya masih kita dalami,”kata Kapolres mengakhiri.
Sementara Pimpinan Daerah (PD) Al Waslyah Kota Tanjung Balai, Ustadz Bustami S.Sos.i usai pra rekontruksi mengatakan mengapresiasi yang tinggi kepada Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira dan jajaran yang berhasil mengungkap kasus tindak pidana pembunuhan terhadap korban dengan secepat kilat dan belum sampai sehari atau kurang drai 1 X 24 Jam.
“Sungguh sadis dan cukup keji perbuatan Pelaku itu apalagi Pelaku itu masih lah keluarga korban. Kita berharap agar Polres Tanjung Balai memberikan hukuman mati kepada Pelaku dan jangan diberi ampun. Buat pasal yang seberat beratnya terhadap Pelaku,”kata Ustadz Bustami S.Sos.i singkat.
Ditempat terpisah, Kepala Forensik RSUD dr Djasamen Saragih Kota Siantar dr Reinhard JD Hutahean, SH, SpF, MSI dikonfirmasi melalui Hp nya mengatakan dari hasil otopsi terhadap jenajah korban ditemukan tanda tanda kekerasan tumpul berulang yang menyebabkan mati lemas. “Perihal tanda persetubuhan sedang dilanjutkan kepastiannya dengan pemeriksaan laboratorium,”kata Reinhard singkat.
Penulis : Irawan
Editor : Freddy Siahaan