SIANTAR
Marlon Pakpahan (61) dikenal seorang pemancing yang tinggal di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Aek Nauli, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Siantar ditemukan tewas kondisi nyangkut di batu aliran sungai bahbolon Jalan Simbolon Gang Setia, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar setelah diduga terpeleset dan hanyut, Hari Kamis (19/3/2020) sore sekira pukul 18.00 Wib.
Tewasnya Marlon diketahui memiliki empat orang anak dari pernikahan dengan isterinya Boru Nainggolan itu pertama sekali diketahui Timbul Irwandi (40) warga setempat. Dimana sore itu lagi mandi di sungai bahbolon, Timbul Irwandi melihat mayat Marlon yang saat itu belum diketahui identitasnya nyangkut di batu besar dialiran sungi bahbolon itu.
Selanjutnya Timbul Irwandi dan beberapa orang saksi yang ada dialiran sungai bahbolon itu langsung memberitahukan kepada Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat Noveli Sirait kemudian Noveli Sirait memberitahukan ke Polsek Siantar Barat, Polres Siantar. Tidak lama kemudian Kapolsek Siantar Barat IPTU Esron Siahaan bersama Kanit Reskrim IPDA Jhon Purba, Kanit Intelkam AIPTU Syaiful Bakri dan personil piket datang kelokasi.
Tidak itu saja, sejumlah pegawai Badan Penanggulangana Bencana Daerah (BPBD) Kota Siantar juga turun kelokasi kejadian dan mengevakuasi jenajah Marlon ke ruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih untuk visum. Kasatres Krim Polres Siantar IPTU Nur Istiono, SIK bersam Tim Inafis yang datang keruangan jenajah melakukan pencarian identitas dengan cara sidik jari Marlon. Akan tetapi identitas Marlon tidak berhasil ditemkan karena pembuatan KTP tidak menggunakan E-KTP.
Malam harinya sekira pukul 19.30 Wib Tim Opsnal Unit Jahtanras Satres Krim yang turun melakukan pencarian berhasil menemukan identitas sekaligus keluarga Marlon kemudian menyuruh datang ke ruangan jenajah. Boru Nainggolan, istri Marlon dan seorang putrinya Natalia boru Pakpahan (16) menolak dilakukan otopsi jenajah Marlon melainkan membuat surat pernyataan tidak keberatan karena Marlon tewas murni akibat terpeleset saat memancing dan hanyut dialiran sungai bahbolon itu.
“Keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan karena Marlon Pakpahan murni tewas akibat terpeleset saat memancing dan hanyut dialiran sungai bahbolon itu dan dari hasil olah TKP tidak ditemukan tanda tanda mencurigakan bahkan juga tidak ditemukan tanda tanda luka kekerasan ditubuhnya,”ujar Kapolsek Siantar Barat IPTU Esron Siahaan singkat ditemui diruangan jenajah didampingi Kanit Reskrim IPDA Jhon Purba.
Sementara itu, Natalia boru Pakpahan, salah satu putri Marlon diruangan jenajah sangat terpukul kehilangan Marlon sosok bapak yang sangat disayanginya untuk selama lama nya. Dimana pagi harinya sekira pukul 10.00 Wib Bapaknya itu meminta uang sebesar Rp 50 ribu dan pergi dari rumah untuk memancing.
“Tadi pagi sekira pukul10.00 Wib Bapak masih minta uang Rp50 ribu dari aku dan pergi memancing.Bapak bilang minum obat mu, nang dan ku minum nya obat ku. Bapak bilang jangan malah sekolah, selalu nya pergi aku sekolah Pak. Seumur segini masih aku tapi Bapak sudah pergi tinggalkan aku selama lamanya,”kata Natalia yang masih duduk dibangku kelas III SMA itu tak henti hentinya menangis.
Hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, jenajah Marlon Pakpahan sudah dibawa pulang kerumah duka di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Siantar Selatan untuk disemayamkan dan direncanakan sekitar tiga hari kemudian akan dikuburkan.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan