MEDAN
Pasca viralnya sembilan warga Negara Indonesia asal Binjai terjebak di Chernihiv, Negara Ukraina akhirnya diketahui mereka merupakan Tenaga Kerja Indonesia ( TKI) yang bekerja di negara tersebut.
Pihak keluarga memohon kepada Pemerintah Indonesia agar segera membantu mereka pulang ke Tanah Air demi keselamatan.
Seperti yang disampaikan, Ritami, ibu dari Muhammad Raga Prayuga, satu diantara sembilan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tersebut. Mereka merupakan warga warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Binjai.
Ritami bahkan tak kuasa menahan tangis sembari menenteng foto anaknya tersebut usai melihat telekonferensi yang digelar Kedutaan Besar Indonesia di Ukraina, Senin (7/3/2022).
Perasaannya kacau dan rasa gelisah terus menghantui. Apalagi dari video yang dikirim Raga tergambar jelas suasana mencekam saat perang antara Ukraina dan Rusia berkecamuk.
“Disuruh jangan cemas, tapi saya lihat langsung, ‘lari..lari’. Sebelahnya bom. Bagaimana saya bisa tenang,” katanya sembari menangis histeris.
Selama ini, Raga bekerja di pabrik plastik di Kota Chernihiv, 143 kilometer dari ibu kota Ukraina, Kiev. Pabrik plastik itu milik pengusaha asal Jordania. Kontrak kerja Raga sebenarnya akan berakhir pada September 2022 mendatang.
Ayi Rodiah juga berharap agar Pemerintah Indonesia segera mengevakuasi dua keluarganya yang kini juga berada di Ukraina.
Ayi merupakan istri dari Iskandar, satu di antara sembilan TKI tersebut. Iskandar merantau ke Ukraina bersama anaknya sejak 2018 lalu. Mereka juga bekerja di pabrik plastik Kota Chernihiv.
Saat perang antara Ukraina dan Rusia pecah, Ayi sempat berkomunikasi dengan suami dan anaknya via telepon. “Mereka sangat berharap pemerintah untuk secepatnya dievakuasi,” kata Ayi.
Menurut Ayi, kondisi di Chernihiv saat ini begitu mencekam. Suara ledakan kerap terdengar sehingga manambah suram suasana. Namun sejauh ini, Iskandar dan anaknya masih selamat.
Hingga kini, kata Ayi, suami dan anaknya masih dalam kondisi selamat. Namun kondisi di Ukraina tidak menentu, bom masih terus berjatuhan dari pesawat tempur Rusia.
“Di sana kondisinya sangat menakutkan. Suara bom terus terdengar dalam hitungan menit, warga tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Ayi.
Sembilan TKI asal Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, yang kini masih tertahan di Ukraina adalah Muhammad Raga Prayuda Iskandar, Muhamad Aris Wahyudi, Amri Abas, Agus Alfirian, Zulham Ramadhan, Syahfitra Sandiyoga dan Dedi Irawan.
Penulis : ROM
Editor : Freddy Siahaan