Media Online Jurnal X
Sabtu, 6 September 2025
No Result
View All Result
  • BERITA
  • BERITA PERISTIWA
    • Narkoba
  • BERITA NASIONAL
  • BERITA REGIONAL
    • Pematang Siantar
    • Kabupaten Simalungun
    • Asahan
    • Tebing Tinggi
    • Medan
    • Labuhan Batu
    • Tanjung Balai
    • Tapteng
  • OLAHRAGA
Media Online Jurnal X
No Result
View All Result
Media Online Jurnal X
No Result
View All Result
  • SMSI
  • PERISTIWA
  • KRIMINALITAS
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMATERA UTARA
  • REGIONAL
  • NASIONAL
Home BERITA

Dugaan Pemalsuan Surat Vaksinasi Sabadia Lase di Puskesmas Idanoi Tolamaera, Mei Generasi Zebua : Itu Kesalahan Staf Saya 

Jurnalx.co.id by Jurnalx.co.id
28 Mei 2022 | 11:45 WIB
in BERITA, Nias
A A
ADVERTISEMENT
Bagikan ke Whatsapp

NIAS

Pihak keluarga Ibu Sabadia Lase kembali menyambangi UPTD Puskesmas Idanoi Tolamaera, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli, guna meminta klarifikasi langsung kepada Kepala Puskesmas Idanoi Tolamaera terkait kasus dugaan pemalsuan kartu vaksinasi Covid-19 atas nama ibu Sabadia Lase, pada Rabu (18/05/2022).

Diterima langsung oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Idanoi Tolamaera, bapak Mei Generasi Zebua, SKM, pertemuan tersebut dihadiri oleh sdr. Edisoni Dohona (putra kandung dari ibu Sabadia Lase), sdr. Amnius Gulo (wartawan media online Indonesia Bersih News), Sdr. Yamoni Laoli (wartawan media online Mediaperss), dan para staf Puskesmas Idanoi Tolamaera.

Edisoni Dohona menyampaikan tujuan mereka datang kembali menemui Kapus Idanoi Tolamaera adalah untuk meminta klarifikasi perihal kasus dugaan pengentrian data NIK dan pembuatan kartu vaksinasi Covid-19 palsu atas nama Sabadia Lase.

Maksud kedatangan itu lebih awal harus ditandaskan untuk menepis kerangka persepsi yang dibangun bahwa agenda pertemuan yang dilangsungkan itu adalah mediasi antara pihak keluarga korban dan pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera. Sama sekali bukan mediasi!

Kita harus paham dulu apa itu mediasi. Mediasi adalah suatu bentuk penyelesaian masalah atau konflik dengan melibatkan pihak ketiga, namun kedudukan pihak ketiga hanya sebagai penasehat, tidak memberi keputusan. Mediasi diakomodasi bila pihak-pihak yang berselisih tidak bisa bertemu untuk menyelesaikan suatu masalah.

Dengan penandasan dan pemahaman demikian, hendaknya jangan serta-merta menyebut pihak lain sebagai mediator, dan pula jangan ada pihak lain yang merasa diri sebagai mediator atau penasehat. Who the hell do you think you are? Bagaimana bisa melakukan mediasi dan atau penyelesaian masalah sedangkan klarifikasi masalah saja belum tuntas?

Edisoni menjelaskan, sudah dua kali sebelumnya mereka mendatangi Puskesmas Idanoi Tolamaera yang sedianya mau bertemu dengan Kapus Idanoi Tolamaera, Mei Generasi Zebua, tetapi dia tidak hadir di lokasi saat itu. Bahkan, pihak keluarga dan wartawan yang ikut mendampingi untuk peliputan sudah berupaya meminta nomor kontak Kapus dari beberapa staf Puskesmas Idanoi Tolamaera tetapi tidak mendapat respons positif.

Untuk diketahui, ibu Sabadia Lase adalah warga Desa Sirete, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias. Dan, dia tidak pernah divaksinasi sebelumnya, baik di Puskesmas Idanoi Tolamaera ataupun di Fasilitas Kesehatan lainnya.

Penundaan vaksinasi kepada ibu Sabadia Lase telah dikonfirmasi oleh pihak Puskesmas Hiliweto Gido, dengan alasan karena dia masih sakit. Dan, informasi perihal dugaan telah dientrinya data NIKnya di Puskesmas Idanoi Tolamaera juga disampaikan oleh pihak Puskesmas Hiliweto Gido, yang kemudian mencuat di permukaan.

Akan tetapi, lanjut Edisoni, data NIK atas nama Sabadia Lase telah dientri untuk vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Idanoi Tolamaera, yang dalam arti bahwa dia dianggap telah divaksinasi dosis 1 (satu) di Puskesmas tersebut. Hal ini menjadi terbukti ketika pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera membuat dan mengeluarkan kartu vaksinasi Covid-19 atas nama Sabadia Lase. Bahkan, di aplikasi Peduli Lindungi tersedia sertifikat vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama atas nama Sabadia Lase.

Menanggapi kasus tersebut, Mei Generasi Zebua menyampaikan, sudah melakukan pertemuan internal bersama seluruh staf Puskesmas Idanoi Tolamaera. Dan, ditemukan bahwa pengentrian data NIK atas nama Sabadia Lase adalah kesalahan stafnya yang telah mengakomodasi permintaan salah satu dari pihak keluarga, yang menyebut Pendeta AA yang meminta bantu kepada personil Puskesmas Idanoi Tolamaera.

“Ini betul-betul murni, kalau saya bilang kesalahan. Jelas, itu kesalahan staf saya, karena sudah mengakomodir permintaan yang seharusnya tidak diperbolehkan”, aku Mei Generasi Zebua.

Kesalahan yang diakui tersebut dapat dipahami sebagai perbuatan yang dilakukan dalam keadaan sadar. Itu senada dengan pernyataan Ice Otariani Larosa bahwa ibu Sabadia Lase memang belum divaksinasi tetapi datanya sudah di-online-kan atau sudah dientri. Sebaliknya, itu juga secara otomatis membantah pernyataan terburu-buru dan kesimpulan keliru dr. Alvin Halawa yang berkilah bahwa pengentrian data tersebut adalah murni human error, karena salah ketik atau salah input, atau karena gangguan jaringan.

Atas kesalahan tersebut, Mei Generasi Zebua menyampaikan permohonan maaf kepada ibu Sabadia Lase dan pihak keluarga. “Dalam hal itu, kami unit kerja Puskesmas Tolamaera mengatakan, kalau memang hal itu sudah terjadi, dengan ini juga sebagai kepala unit kerja saya mengatakan memohon maaf sebesar-besarnya”, pintanya.

Pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera mau menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan dengan pihak keluarga ibu Sabadia Lase. “Atas kejadian ini, sekali lagi saya katakan, kalau memang pihak keluarga berterima, kita selesaikan secara kekeluargaan. Tadi saya sudah mengatakan kami sudah minta maaf, kalau itu kesalahan staf saya”, imbuhnya.

Solusi yang ditawarkan oleh pihak Puskesmas adalah dengan melakukan vaksinasi dosis 1 (satu) kepada ibu Sabadia Lase. Solusi itu diberikan tentu untuk menyelaraskan data dengan fakta, yang datanya sudah di-input beberapa bulan yang lalu dan vaksinasi mau dilakukan sekarang untuk menjadi sebuah fakta bahwa yang bersangkutan telah divaksinasi.

Menanggapi pernyataan dan penjelasan dari pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera, Edisoni menegaskan, pihak keluarga kandung dari ibu Sabadia tidak pernah berkomunikasi dengan pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera dan tidak pernah mengajukan permintaan untuk mengentri data orangtua mereka untuk vaksinasi.

“Kami keluarga tidak pernah mengajukan permintaan kepada pihak UPTD Puskesmas Idanoi Tolamaera”, bantah Edisoni.

Sambungnya, “Pengentrian data atas nama ibu Sabadia Lase adalah di luar izin dan tanpa sepengetahuan yang bersangkutan.”

Tentu, boleh-boleh saja setiap warga mengajukan permintaan kepada pihak Puskesmas, dan permintaan itu dapat ditampung untuk dipertimbangkan jika diterima/dikabulkan atau ditolak, dengan berbasis pada regulasi. Sekadar mengajukan permintaan tidaklah salah. Lagipula, masyarakat awam tidak paham apakah permintaan itu diperkenankan atau tidak menurut mekanisme yang berlaku. Yang paham aturannya adalah pihak Puskesmas.

Akan tetapi, pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera menjadi salah atau membuat blunder, ketika sudah sebelumnya paham regulasi namun mengakomodasi permintaan tersebut dan melakukan pengentrian data dan dugaan pemalsuan kartu vaksinasi atas nama Sabadia Lase tanpa melakukan vaksinasi.

Yang membuat kesalahan yang diduga melawan hukum bukanlah warga yang mengajukan permintaan tetapi pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera yang melakukan penginputan data tanpa proses vaksinasi.

Terkait dengan disebut-sebutnya nama dari pihak keluarga yang mengajukan permintaan, yaitu Pendeta AA, kepala Puskesmas Idanoi Tolamaera, Mei Generasi Zebua, membuat pernyataan lain yang bertentangan dengan pernyataannya sebelumnya.

Untuk diketahui, Pendeta AA terdaftar sebagai warga Desa Sirete, Kec. Gido, Kab. Nias. Sementara, dalam pernyataan lainnya, Mei Generasi Zebua mengatakan bahwa yang mengajukan permintaan adalah warga Desa Ombolata.

“Saya sudah meminta maaf berkali-kali, kalau itu kesalahan dari staf saya, telah mengakomodir permintaan salah seorang warga Desa Ombolata yang mengaku sebagai keluarga”, ujarnya.

Statement dari Mei Generasi Zebua tampak plintat-plintut. Siapa pula warga Desa Ombolata yang mengaku sebagai keluarga yang mengajukan permintaan kepada pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera untuk mengentri data NIK atas nama ibu Sabadia Lase untuk vaksinasi? Apakah ada pembuktian melalui foto atau video dokumentasi bahwa pada pelaksanaan vaksinasi oleh Puskesmas Idanoi Tolamaera di Desa Ombolata pada tanggal 16 Maret 2022 ada pihak keluarga yang datang menyerahkan dokumen kependudukan ibu Sabadia Lase untuk vaksinasi?

Selanjutnya, pihak keluarga ibu Sabadia Lase tentu saja menerima permohonan maaf yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas Idanoi Tolamaera atas kesalahan yang telah diperbuat oleh stafnya. Keluarga tidak pelit memberikan maaf, tetapi itu tidak serta-merta meniadakan hukum yang mungkin akan menjerat oknum staf yang melakukan kesalahan itu. Permintaan maaf diterima, akan tetapi proses hukum bisa saja tetap berjalan.

Solusi yang ditawarkan oleh pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera untuk melakukan vaksinasi kepada ibu Sabadia Lase tentu saja baik dan disambut baik pula. Ibu Sabadia Lase mau divaksinasi, tetapi saat ini tidak bisa divaksinasi karena kondisi kesehatannya belum normal. Sayangnya, pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera tidak mau menjawab untuk bertanggung jawab bila terjadinya efek samping kepada ibu Sabadia Lase kalau dilakukan vaksinasi sekarang. Maka, solusi yang ditawarkan itu tidak bisa dilakukan dan bukanlah penyelesaian kasus.

Lagipula, jangan membuat pengaburan kasus yang sedang diketengahkan. Masalahnya adalah kesalahan vaksinasi yang telah dilakukan di Puskesmas Idanoi Tolamaera, dan bukan persoalan bagaimana supaya ibu Sabadia Lase akan divaksinasi. Ibu Sabadia Lase memang mau dan pasti akan divaksinasi, dan itu bukan urusan dan cakupan Puskesmas Idanoi Tolamaera. Yang harus diurusi oleh Puskesmas Idanoi Tolamaera adalah oknum stafnya yang telah melakukan kesalahan dan pelanggaran.

Dalam pengungkapan oknum pelaku di balik kasus tersebut, Edisoni meminta pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera untuk bersinergi. Pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera tidak ditantang sebagai lawan tetapi diajak untuk bersama pihak keluarga dan awak media untuk menyasar oknum pelaku. Sayang sekali, Mei Generasi Zebua terkesan berusaha menutup-nutupi identitas oknum stafnya yang telah melakukan kesalahan dalam penginputan data NIK ibu Sabadia Lase.

Upaya yang dilakukan oleh pihak keluarga dan awak media dalam mengklarifikasi kasus dugaan pengentrian data NIK dan pemalsuan kartu vaksinasi Covid-19 atas nama Sabadia Lase kepada Mei Generasi Zebua adalah dalam posisinya sebagai Kepala Puskesmas Idanoi Tolamaera, dan bukan diarahkan kepadanya sebagai pribadi. Maka, kemudian cerita Mei Generasi Zebua tentang masa lalunya yang mengisyaratkan dugaan premanisme – dengan kancing baju yang sudah dilepas – menjadi tidak relevan.

Seorang pejabat publik harus sedapat mungkin mengontrol perbuatan dan ujarannya dalam melayani masyarakat dengan aneka karakteristik, sekalipun dikonfrontasi dengan suasana atau kontra-argumen yang bisa membuat wajah memerah dan nalar pun menjadi terjepit.

Tidak diketahui secara jelas tentang apa motif di balik cerita masa lalu yang mengisyaratkan dugaan premanisme itu. Barangkali perlu pengembangan untuk mengetahui motifnya dan dasarnya memunculkan cerita itu di tengah upaya klarifikasi kasus tersebut. Namun, satu hal yang jelas, pihak keluarga dan awak media tidak bisa dibungkam atau diintimidasi oleh siapapun atau pihak mana pun dalam menindaklanjuti kasus tersebut.

Kasus itu bisa saja diselesaikan secara kekeluargaan atau secara hukum. Akan tetapi, sampai sekarang tidak ada upaya serius dan nyata dari pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera untuk bertemu dan berdamai dengan keluarga. Atau, itu barangkali menjadi sebuah pertanda bahwa pihak Puskesmas mau menyelesaikannya secara hukum, supaya oknum staf Puskesmas Idanoi Tolamaera yang identitasnya ditutup-tutupi itu menjadi terungkap dan dijerat di hadapan hukum.

Kasus dugaan pemalsuan kartu vaksinasi atas nama Sabadia Lase di Puskesmas Idanoi Tolamaera berangkat dari fakta dan data. Faktanya: ibu Sabadia Lase belum divaksinasi hingga berita ini diterbitkan tetapi datanya sudah dientri, dianggap sudah divaksinasi di Puskesmas Idanoi Tolamaera. Datanya: Puskesmas Idanoi Tolamaera telah membuat dan mengeluarkan kartu vaksinasi atas nama Sabadia Lase sedangkan yang bersangkutan belum divaksinasi. Banyak data di dalam kartu vaksinasi yang dibuat oleh Puskesmas Idanoi Tolamaera adalah rekayasa! Nomor hp, lokasi vaksinasi, tanggal dan waktu vaksinasi, dan jenis vaksin dikarang-karang saja atau asal dibuat-buat.

Kasus dugaan pengentrian data NIK dan pemalsuan kartu vaksinasi atas nama Sabadia Lase harus diproses secara serius dan terbuka. Itulah sebabnya, pihak keluarga mengajak pihak Puskesmas Idanoi Tolamaera untuk juga memuat berita yang serupa tentang kasus tersebut dari sudut pandangnya, supaya informasi berimbang, terbuka, viral dan menjadi konsumsi publik, dan supaya jangan pula menganggap informasi yang telah diberitakan sebagai hal yang subjektif dari sudut pandang pihak keluarga korban.

Di akhir pertemuan dengan Mei Generasi Zebua (Kepala Puskesmas Idanoi Tolamaera), Edisoni Dohona kembali menandaskan bahwa pertemuan tersebut adalah untuk klarifikasi. Maka, jangan kemudian ada framing opini dan dinarasikan bahwa kasus tersebut sudah selesai. Klarifikasinya sudah selesai, tetapi kasusnya masih bisa berlanjut. Berjabat tangan di awal dan akhir pertemuan merupakan budaya kita.

 

Penulis: ED

Editor: Freddy Siahaan

Share66Tweet42SendShare

Berita Terkait

Bhabinkamtibmas Julham Efendi Saragih mengikuti kegiatan gotong royong yang berlangsung di Jalan Medan Area
BERITA

Polsek Siantar Barat Ikuti Gotong Royong di Jalan Medan Area

6 September 2025 | 20:10 WIB

PEMATANGSIANTAR II Polsek Siantar Barat Polres Pematangsiantar melalui Bhabinkamtibmas Julham Efendi Saragih mengikuti kegiatan gotong royong yang berlangsung di Jalan...

Read more
Wartawan media online di Medan, Nico Saragih. (Foto Ist) 
BERITA

Wartawan Media Online Nico Saragih Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Lakukan Penyelidikan

6 September 2025 | 19:58 WIB

MEDAN II Seorang wartawan media online di Medan, Nico Saragih ditemukan meninggal dunia di kos-kosan Jalan PWS, Kecamatan Medan Petisah,...

Read more
Personil Polsek Siantara Utara pengecekan di Warung Tuak Pak Hatihoran
BERITA

Tindaklanjuti Laporan Call Center 110, Polsek Siantar Utara Tidak Temukan Keributan di Jalan Bah Birong Ujung

6 September 2025 | 19:47 WIB

PEMATANGSIANTAR II Personil piket Polsek Siantar Utara gerak cepat melakukan pengecekan adanya keributan di jalan Bah Birong Ujung, Kelurahan Sigulang...

Read more
Piket Bhabinkamtibmas AIPDA Ronald Sianipar dan AIPDA Roy F. Sidabutar S.H melaksanakan kegiatan Jumat Curhat Kamtibmas di Jalan Pematang
BERITA

Melalui Jumat Curhat Kamtibmas, Polsek Siantar Selatan Terima Aspirasi Dari Masyarakat 

6 September 2025 | 19:20 WIB

PEMATANGSIANTAR II Polsek Siantar Selatan Polres Pematangsiantar melalui Piket Bhabinkamtibmas AIPDA Ronald Sianipar dan AIPDA Roy F. Sidabutar S.H melaksanakan...

Read more

Berita Terbaru

BERITA

Polsek Siantar Barat Ikuti Gotong Royong di Jalan Medan Area

6 September 2025 | 20:10 WIB
BERITA

Wartawan Media Online Nico Saragih Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Lakukan Penyelidikan

6 September 2025 | 19:58 WIB
BERITA

Tindaklanjuti Laporan Call Center 110, Polsek Siantar Utara Tidak Temukan Keributan di Jalan Bah Birong Ujung

6 September 2025 | 19:47 WIB
BERITA

Melalui Jumat Curhat Kamtibmas, Polsek Siantar Selatan Terima Aspirasi Dari Masyarakat 

6 September 2025 | 19:20 WIB
BERITA

Apel Perdana, Kombes Pol Parhorian Lumbangaol Ingatkan Personel Polrestabes Medan Berikan Pelayanan Terbaik kepada Masyarakat

5 September 2025 | 23:54 WIB
BERITA

Tunaikan Instruksi Prabowo, Gerindra Medan Bagikan 1.200 Karung Beras untuk Pejuang Ojek Online

5 September 2025 | 23:51 WIB
BERITA

Gerindra Sumut Gelar Silaturahmi Bersama Ojol, Salurkan 1.000 Paket Beras

5 September 2025 | 23:48 WIB
BERITA

Polsek Siantar Marihat Laksanakan Gerakan Pangan Murah di Jalan Farel Pasaribu, 52 Zak Beras SPHP Habis Terjual

5 September 2025 | 23:45 WIB
BERITA

Polsek Siantar Utara Patroli Mesjid Berikan Rasa Aman kepada Masyarakat Ibadah Sholat Jumat

5 September 2025 | 23:35 WIB
BERITA

Polres Pematangsiantar Laksanakan Patroli Skala Besar Pagi Hari Antisipasi Gangguan Kamtibmas

5 September 2025 | 23:05 WIB
Kabupaten Simalungun

Polsek Perdagangan Berhasil Ungkap Peredaran Sabu di Pematang Kerasaan Rejo, 4 Orang Ditangkap dan Ngaku Baru Siap Pompa

5 September 2025 | 11:50 WIB
Narkoba

Sat Narkoba Polres Pematangsiantar Tangkap Togok Diduga Pengedar Sabu di Kampung Marlegot

5 September 2025 | 11:11 WIB
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms

© 2016-2024 Jurnal X

rotasi barak berita hari ini danau tobasumber berita

No Result
View All Result
  • BERITA
  • BERITA PERISTIWA
    • Narkoba
  • BERITA NASIONAL
  • BERITA REGIONAL
    • Pematang Siantar
    • Kabupaten Simalungun
    • Asahan
    • Tebing Tinggi
    • Medan
    • Labuhan Batu
    • Tanjung Balai
    • Tapteng
  • OLAHRAGA

© 2016-2024 Jurnal X

rotasi barak berita hari ini danau tobasumber berita