TANAH KARO
Aksi pungutan liar (pungli) di objek wisata pemandian air panas Sidebuk-debuk, Kabupaten Karo, Sumatera Utara seolah tak berhenti.
Dengan beragam alasan para pengunjung harus rela merogoh kocek kantongnya dan hal juga menjadi konsumsi publik di media sosial (Medsos).
Tak ingin percaya akan hal ini kru jurnalx.co.id pun mengalami aksi pungutan liar tersebut, Minggu (12/6) subuh.
Memasuki kawasan objek wisata Sidebuk-debuk, Kabupaten Karo, sekira pukul 05.35 Wib dengan membawa rombongan keluarga sebelum memasuki pintu utama, mobil yang dikemudikan langsung distop disubuh hari tersebut.
Saat itu sejumlah pemuda langsung memberhentikan mobil dengan meminta uang partipasi. ” Tolong uang partispasinya,” kata pemuda tersebut.
Supir yang membawa kru dan rombongan keluarga akhirnya memberikan uang senilai Rp 10 ribu. Namun, beberapa meter kembali pungutan terjadi dengan alasan uang retribusi seraya mempertanyakan jumlah didalam mobil.
Saat disampaikan bahwa sudah ada kutipan dibayar sebelumnya hal ini diabaikan. “Kami tidak tahu itu, ini harus bayar retribusi,” ucap sejumlah pemuda.Tapi, saat diminta karcis milik pemerintah para pemuda tersebut tak dapat memberikan .
“Sekarang bukan Pemda lagi yang ngutip, jadi tidak ada karcisnya,” kata para pemuda tersebut sambil memberhentikan sejumlah mobil yang masuk.
Tak ingin berdebat panjang akhirnya supir kembali memberikan uang senilai Rp 50 ribu.
Namun, langkah tak mulus kutipan masih terjadi diarea kawasan Pemandian Air Panas Pariban terutama area parkir kenderaan kembali tarif harus dikenakan untuk satu mobil Rp 15 ribu belum lagi tarif memasuki area pemandian dikenakan tarif Rp 20 ribu /orang.
Tak hanya itu, kutipan juga masih ada diarea Bukit Gundaling, Tanah Karo saat memasukk area kawasan para pengunjung dikutip Rp 15 ribu / orang tanpa ada karcis resmi pemerintah dan beberapa meter terjadi kutipan dengan alasan retribusi Rp 10 ribu / mobil.
Saat diarea parkir Bukit Gundaling juga dikenakan tarif parkir Rp 10 ribu / mobil.Dan untuk tarif lapak Rp 50 /area tikar.
“Bagaimana wisata mau maju jika banyak kutipan.Kemana semua uang itu dikutip.Harusnya Pemkab Karo itu peduli atau coba lihat daerah lainya ,” kata Taufik salah seorang pengunjung saat itu.
Terkait dengan persoalan tersebut sudah beberapa kali dikeluhkan para pengunjung dan dilansir sejumlah media, tapi hingga kini Pemkab Karo belum ada mengambil tindakan apa pun terutama bila malam hari atau pun subuh.
Dan beberapa kali Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah atau akrab disapa Ijeck diakun instagram selalu melakukan kunjungan ke Tanah Karo demi memberikan dukungan untuk kemajuan wisata diwilayah tersebut.
Penulis : ROM
Editor : Freddy Siahaan