MEDAN
Aksi penyalaan 1000 lilin dan doa diarea Tugu Raja Nabarat, Jalan Raja Johannes Hutabarat, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sabtu ( 17/7) malam tetap dilakukan.
Namun, aksi tersebut dilakukan masyarakat sekitar yang sudah berada diarea tugu.
Dari sejumlah akun media sosial, Senin (18/7) tampak sejumlah massa menyalakan lilin dan meletakan foto almarhum Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat.
Tak hanya menyalakan lilin, massa juga mengelar doa bersama dan menyanyikan lagu rohani ” Salibmu”.
Ika salah satu peserta mengatakan bahwa aksi penyalaan lilin tersebut hanya dilakukan warga sekitar yang sudah hadir di Tugu Raja Nabarat.
“Hanya aksi long march yang batal.Dan ini dilakukan pribadi saja,” ucapnya.
Terkait dengan almarhum Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat, kata Ika pihaknya berharap seluruhnya dilakukan trasparan dan tak lupa menyampaikan rasa duka cita.
“Untuk kasus almarhum Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat agar tetap seluruhnya trasparan. Kami warga Tarutung khususnya secara pribadi menyampaikan turut berduka cita untuk keluarga , ” katanya.
Kassubag Polres Taput IPDA W Barimbing membenarkan adanya aksi nyalakan lilin untuk Brigadir Yoshua, tapi hanya dilakukan warga sekitar tugu.
“Aksi penyalaan lilin ini hanya dilakukan warga sekitar tugu yang sudah hadir.Karena awalnya kelompok marga Hutabarat yang akan melakukan, tapi batal karena pandemi Covid-19,” ucapnya.
Sebelumnya, aksi penyalaan 1000 lilin dan doa yang dilakukan Siraja Nabarat Bona Pasogit untuk mengenang dan mendoakan Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat, Sabtu (17/7/2022) batal dilakukan dikawasan Terminal Tarutung dan Tugu Raja Nabarat, Jalan Raja Johannes Hutabarat, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).
Dari catatan Siraja Nabarat merupakan kumpulan dari marga Hutabarat yang merupakan keturunan dari Guru Mangolaksa dengan garis keturunan marga Hasibuan dan juga Si Opat Pisoran dengan marga selain Hutabarat ,yakni Panggabean, Hutagalung, Hutapea dan Lumbantobing.
Sebelumnya, Brigadir Joshua Hutabarat tewas tertembak di rumah salah satu petinggi Mabes Polri. Peristiwa itu terjadi pada Jumat 8 Juli 2022. Saat itu Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di Perumahan Dinas Duren Tiga.
Barada E yang hendak memeriksa teriakan istri Kadiv Propam, justru direspon tembakan oleh Brigadir J yang telah berdiri di depan kamar. Barada E menegur dan saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan dan Barada E menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J.
Akibat insiden itu, Brigadir J meregang nyawa. Jenazah Brigadir J telah dibawa keluarga ke Jambi, sementara Barada E masih diamankan. Akibat penembakan yang dilakukan Barada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia. Saat ini kasus sedang didalami, ditelusuri lebih jauh oleh Propam Mabes dan Polres Jaksel.
Penulis : ROM
Editor : Freddy Siahaan