MEDAN
Sebanyak 436 titik api sejumlah areal hutan ditemukan di Sumatera Utara. Petugas menggunakan satelit untuk memantau titik api tersebut.
“Dari 436 jumlah titik api yang setelah dikonfirmasi dan dicek di lapangan itu kurang lebih 315 yang benar-benar ada titik apinya dengan klasifikasi low, medium dan high,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra usai Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Lanud Soewondo, Jumat (12/8/2022).
Kata Panca, dari 436 kasus atau Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang ditemukan. “Kita saat ini menggunakan skema berupa satelit untuk memantau api. Menggunakan satelit perancang api yang ada di Polda. Kita setiap hari memantau titik api,” kata Panca.
Panca mengungkapkan, terhadap jumlah kasus dari 315 tersebut sudah dilakukan penegakan hukum bagi masyarakat, meskipun itu adalah alternatif terakhir.
“Ada 9 kasus yang kita temukan ini dilakukan dengan sengaja oleh mereka, seperti yang disampaikan pak gubernur melakukan pembersihan lahan, apinya dibiarkan dengan cara menggunakan api dan ditinggal,” sebutnya.
Seperti menyampaikan Gubernur Sumatera Utara, sambung Panca, kondisi cuaca yang cukup tinggi maka membuat kebakaran di sekitarnya lebih cepat.
“Sekali lagi, dari hasil kita 11 tersangka yang kita proses. Namun, sekali lagi sebagaimana pak gubernur sampaikan, kesadaran masyarakat yang harus kita pastikan mereka paham bahwa membersihkan lahan dengan cara melakukan pembakaran itu langkah yang tidak baik pada saat saat seperti sekarang ini,” ucapnya.
Kapolda meminta kepada seluruh stakeholder agar bisa mengingatkan seluruh masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran membersihkan lahan karena akan membahayakan di masa kondisi cuaca saat ini.
“Saya berharap tidak ada lagi langkah langkah penegakan hukum, tapi kesadaran masyarakat yang semakin meningkat,” pungkasnya.
Dia mengaku sudah memproses 11 tersangka kasus karhutla di jajaran, namun tidak dilakukan penahanan. “Tidak ditahan karena itu orang tua, nenek nenek, anak sekolah membersihkan lahan di belakang sekolahnya yang berbatasan dengan areal hutan ini. Tapi sekali lagi kita harus edukasi masyarakat,” katanya.
Kegiatan Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) itu dipimpin Gubsu di Lanud Soewondo Medan, melibatkan ratusan personel TNI-POLRI serta para stakeholder lainnya.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dalam amanatnya mengatakan, apel kesiapan kebakaran hutan dan lahan ini merupakan suatu tahapan penting untuk mengingatkan akan perlunya upaya memelihara kelestarian hutan dan lahan yang ada di Sumatera Utara.
Turut hadir dalam apel, di antaranya Kasdam I/BB, Danlantamal Belawan, Dankosek I, Kepala BNNP Sumut, Kabinda Sumatera Utara, Danlanud Soewondo serta para Forkopimda lainnya.
Penulis : ROM
Editor : Freddy Siahaan