MEDAN
Subdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut meringkus dua komplotan kasus pencurian pemberatan antarprovinsi dengan modus pecah kaca mobil.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi didampingi Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut Kompol Bayu Putra Samara mengatakan, pengungkapan ini berawal ditangkapnya satu komplotan yang mencuri uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp106.200.000.
Pelaku menggasak uang tersebut saat korbannya memarkirkan mobil di depan Kantor Dinas Keuangan dan Aset Negara Pemkab Deli Serdang, Jalan Mawar Desa Tanjung Garbus Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang pada Selasa (6/9).
Setelah menerima laporan ini, petugas kemudian melakukan penyelidikan. “Dari hasil penyelidikan, kita berhasil mengamankan dua dari empat tersangka,” terang Hadi, Jumat (28/10) kepada wartawan.
Dua tersangka, NS alias BS dan RS alias JS ditangkap di Kabupaten Karo. “Dua lagi masih dalam pengejaran,” katanya.
Modus kejahatan ini, sambung Hadi, para pelaku membuntuti korbannya yang baru keluar dari bank. “Setelah mobil korban terparkir, para pelaku beraksi dengan cara memecahkan kaca kemudian mengambil barang dan uang yang ada di mobil. Uang yang diambil itu merupakan uang BLT,” sebutnya.
Dari hasil penangkapan kedua tersangka ini, sambung Hadi, kemudian Ditreskrimum Polda Sumut melakukan pengembangan. Pasalnya, ada laporan kasus yang sama di beberapa Polres di Sumut dan Subulussalam. “Kita kembangkan untuk mengungkap laporan itu,” ucapnya.
Juga, dikatakan Hadi bahwa petugas Ditreskrimum Polda Sumut berhasil menangkap komplotan pecah kaca mobil di Kabupaten Asahan. Komplotan ini telah beraksi di Kabupaten Dairi, Toba dan Kota Subusalam. “Komplotan ini beda dengan komplotan yang beraksi di Deliserdang,” jelasnya.
Petugas menangkap enam orang tersangkanya. Keenamnya yaitu AS, DRS, LMS, NDS, AT dan OHR. “Kita terpaksa lumpuhkan dengan timah panas karena saat penangkapan mencoba melawan,” kata Hadi.
Modus komplotan ini serupa dengan komplotan pencurian pemberatan modus pecah kaca yang pertama. “Mengikuti korbannya yang baru keluar dari bank,” ujar Hadi.
Ia mengatakan komplotan ini sudah lebih tiga kali beraksi melakukan pencurian tersebut. “Mereka selalu berpindah-pindah. Saat penangkapan di Asahan, rencananya mereka mau beraksi,” kata Hadi.
Saat ini, petugas masih mengembangkan kasus tersebut. Pasalnya, masih ada lagi para pelaku yang belum ditangkap. “Masih kita kembangkan, untuk mengejar pelaku lain,” tutupnya. ( ROM )