MEDAN
Polsek Medan Sunggal menangkap 22 pelajar yang sempat melakukan aksi pembegalan terhadap dua sepeda motor milik pelajar lainnya yang sedang melintas di Jalan Gagak Hitam, Medan.
Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Chandra Yudha Pranata mengatakan, penangkapan ke 22 pelajar ini berdasarkan rekaman CCTV dan video saat pelajar ini melakukan aksi konvoi.
Dalam hal ini turut diamankan tiga senjata tajam jenis samurai dan parang. Serta satu gear motor yang digunakan untuk mengancam korbannya.
“22 pelajar yang diamankan terkait aksi pembegalan, satu tersangka berinisial R dimana dia yang merampas motor itu. Yang lainnya kita kenakan pasal 55,” ucapnya kepada wartawan, Minggu (30/10) malam.
Yudha menambahkan pihaknya akan berkordinasi dengan Satreskrim Polrestabes Medan. Hal itu dilakukan, karena 22 pelajar ini masih dibawah umur.
Ia pun berterima kasih terhadap korban yang berani mempublikasikan video tersebut yang sangat membantu pihak kepolisian.
“Saya menghimbau kepada para pelajar di Kota Medan agar menghentikan kegiatan yang tidak bermanfaat. Belajarnya seperti biasa dan raih prestasi yang setinggi-tingginya,” katanya.
Namun, dari 22 pelajar yang ditangkap 3 tidak terbukti secara langsung ikut dalam konvoi sekaligus aksi pembegalan. Hal itu terbukti dari pengakuan tiga pelajar tersebut yang mengaku saat hendak mengikuti konvoi, mereka terlibat kecelakaan.
Terkait dua motor yang dibegal, Yudha menyebut menurut pengakuan tersangka R. Motor tersebut sudah dijual ke penadah motor di kawasan Deliserdang.
Untuk proses selanjutnya, ke 22 pelajar ini akan dibawa ke Polrestabes Medan untuk dilakukan penyidikan terkait rekan-rekan mereka yang masih buron.
Seperti yang dilansir jurnalx.co.id puluhan pelajar yang melakukan konvoi, Jumat (28/10) membegal dua pelajar di Jalan Gagak Hitam, Medan Sunggal. Aksi tersebut terekam di kamera pengawas milik Dishub Kota Medan. ( ROM )
