MEDAN
Hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Jumat (18/11) malam hingga Sabtu (19/11) dini hari WIB, menyebabkan sejumlah ruas jalan di Kota Medan terdampak banjir.
Tingginya genangan air bukan hanya terlihat di kawasan-kawasan yang memang sudah menjadi ‘langganan’ banjir, akan tetapi banjir juga terjadi pada titik-titik lainnya.
Pantauan jurnalx.co.id , sejumlah ruas jalan di inti kota juga terendam banjir yang membuat mobilitas masyarakat seketika lumpuh.
Ratusan kendaraan baik roda dua maupun roda empat terpaksa didorong karena mesin-mesin kendaraan tersebut mati terendam banjir.
Adapun sejumlah ruas jalan di inti kota yang terendam banjir, yakni ; Jalan Gatot Subroto, Jalan Gagak Hitam (Ringroad), Jalan Asrama, Jalan. Sunggal, Jalan Setiabudi, Jalan Sei Batanghari, Jalan Sudirman, Jalan KH Zainul Arifin, Jalan Hasanuddin, Jalan Sei Mencirim, Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan Abdullah Lubis, Jalan Ahmad Rivai, dan masih banyak sejumlah jalan di inti kota lainnya yang terendam banjir.
Banjir juga terjadi di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Sunggal, khususnya di seputar kawasan komplek Tomang Elok, mencapai hampir setinggi pinggang orang dewasa. Sejumlah pemilik mobil dan sepeda motor terpaksa mendorong kendaraannya yang mogok, dibantu warga sekitar.
Begitu juga di Jalan Ringroad, tepatnya di seputar Focal Point Mal / Kompleks Tasbi II tinggi banjir di kawasan tersebut mencapai sepinggang orang dewasa. Akibatnya sejumlah kendaraan baik roda empat maupun roda dua di kawasan tersebut juga mogok dan terpaksa harus didorong.
Dalam pendataan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan terdapat 11 kecamatan mengalami kebanjiran dan meredam sekitar ribuan rumah warga.
Ke-11 Kecamatan terendam banjir, yakni Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Sunggal, dan Kecamatan Medan Maimun. Kemudian, Kecamatan Medan Labuhan, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Marelan, Kecamatan Medan Tembung.
Pihak BPBD Kota Medan fokus melakukan evakuasi warga dan menyalurkan bantuan kepada warga terkena imbas banjir di Kota Medan.
“Saat ini, kita fokus melakukan evakuasi terhadap warga. Sesuai instruksi Pak Wali, kesalamatan warga yang paling utama. Hingga kini petugas kita terus melakukan penyisiran,” ucap Kepala BPBD Kota Medan, M Husni, Sabtu (19/11).
Proses evakuasi warga terjebak banjir dilakukan BPBD Medan menggunakan paruh karet dilakukan sejak tadi malam seperti di Jalan Perjuangan, Kecamatan Medan Sunggal sebanyak 7 orang dievakuasi tiga dewas, 3 anak-anak dan seorang balita. Mereka dievakuasi ke tempat lebih aman.
Selain itu, terdapat puluhan warga dimengungsi di Masjid Al Hidayah yang dijadikan sebagai posko sementara di Jalan Dwi Kora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal.
Berdasarkan data yang diperoleh, tercatat ada 55 orang warga yang ditempatkan di masjid tersebut, perinciannya 5 orang lansia, 20 orang ibu-ibu, 15 orang anak-anak dan 15 orang balita.
Husni mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pendataan terhadap warga dan rumah terendam banjir, sembari melakukan evakuasi dan penyelamatan bagi warga terjebak banjir. “Setelah kondisi aman, baru kita bisa melakukan pendataan, baik jumlah rumah yang terendam maupun kerugian yang ditimbulkan banjir,” ucapnya.
Hingga saat ini, banjir masih mengepung beberapa daerah di Kota Medan. Bahkan rumah warga yang berada di pinggir sungai juga diimbau untuk waspada. (ROM)