MEDAN II
Prihatin atas kematian Sempurna Pasaribu yang hingga kini masih misteri puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumatera Utara (Sumut) menggeruduk Polda Sumut, Kamis (4/7).
“Kami sangat prihatin atas peristiwa yang dialami seorang wartawan Sempurna Pasaribu di Tanah Karo.Ini jelas pembungkaman terhadap rekan-rekan wartawan,” kata Febrianto Sipayung Kordinator Aksi dalam orasinya.
Dikatakan, Febrianto sebelum peristiwa tragis dialami Sempurna Pasaribu tengah memberitakan persoalan judi.
“Almarhum Sempurna Pasaribu sebelum tewas terbakar saat itu tengah memberitakan soal maraknya judi di Tanah Karo.Hingga akhirnya terjadi peristiwa yang mengenaskan kediamanya terbakar dan turut serta bersama tiga orang lainya,” ucap massa.
Atas dasar itu, kata massa pihaknya mendesak agar kasus tersebut segera diusut, bila Kapolresa Tanah Karo tidak mampu agar segera dicopot.
“Sudah hampir satu minggu kasus ini tidak tuntas. Seluruh pihak telah bersuara, tapi mana hasil kinerja Polres Tanah Karo. Jika memang tidak mampu kami mendesak kepada petinggi Polri segera copot Kapolres Tanah Karo,” kata Febrianto.
Juga, pihaknya mendesak agar Kapolda Sumut segera mengusut kematian tersebut.
“Kami juga mendesak kepada Kapolda Sumut mengungkap kebenaran atas peristiwa ini.Dan segera tangkap para pelakunya,” desak massa.
Namun, tak lupa massa juga meminta Kapolda Sumut menutup seluruh area perjudian di Tanah Karo.
“Segera Kapolda Sumut nyatakan perang terhadap judi.Tutup seluruh area perjudian di Tanah Karo,” kata massa.
Dari amatan wartawan aksi puluhan massa ini mendapat pejagaan dari kepolisian.
Dalam aksinya massa membawa spanduk putih yang bertuliskan sejumlah tuntuntan dan juga hal lainya.
Tak lupa massa membuat aksi teartikal pembungkaman atas apa yang dialami jurnalis bila terlalu lantang bersuara melalui tulisan.
Diketahui, kebakaran yang terjadi di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Kamis (27/6) dinihari menyebabkan empat orang yang berada di dalam rumah tewas.
Keempatnya adalah Sempurna Pasaribu, seorang wartawan, Efrida Ginting (48) istri dari Sempurna, kemudian Sudiinveseti Pasaribu (12) dan Lowi Situngkir (3) cucu dari Sempurna.
Kebakaran yang menewaskan empat orang ini dikait-kaitkan dengan pemberitaan yang dilakukan Rico Sempurna Pasaribu. (ROM)