TANJUNGBALAI II
Guna memastikan kenyamanan dan keamanan umat Kristiani dalam menjalankan ibadah peringatan Hari Kenaikan Yesus Kristus / Isa Almasih Tahun 2025, Polres Tanjungbalai melaksanakan pengamanan dan monitoring di 45 gereja dan aula yang tersebar di wilayah hukum Polres Tanjungbalai, Kamis (29/5/2025).
Kegiatan ibadah dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan diikuti ribuan jemaat yang hadir di berbagai rumah ibadah, baik Gereja Kristen Protestan maupun Katolik. Berdasarkan data Kementerian Agama Tanjungbalai, tercatat ada 42 gereja dan 3 aula yang digunakan sebagai lokasi ibadah.
“Pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup demi menciptakan rasa aman dan nyaman bagi umat Kristiani yang sedang melaksanakan ibadah,” ujar Kasi Humas Polres Tanjungbalai, Kompol Ahmad Dahlan Panjaitan saat dikonfirmasi usai kegiatan pengamanan.
Sebanyak 10 gereja dengan jumlah jemaat terbesar menjadi fokus pengamanan utama. Beberapa di antaranya yakni Gereja HKBP Persatuan di Jl. Permai dengan 300 jemaat, serta GMI El Nathan dan HKBP Sirantau yang masing-masing dihadiri lebih dari 250 orang. Meski demikian, gereja-gereja lainnya tetap dipantau melalui patroli dialogis secara bergilir.
Kompol Ahmad Dahlan menambahkan bahwa personel yang diturunkan bertugas mengawasi kondisi sekitar, membantu pengaturan lalu lintas, hingga berkoordinasi dengan pengurus gereja demi kelancaran pelaksanaan ibadah. “Kami pastikan kegiatan ini berjalan lancar tanpa gangguan,” tegasnya.
Selain itu, patroli mobile juga dilakukan oleh tim gabungan ke sejumlah titik, termasuk Aula Eks Sekolah Budi Murni, Aula Lapas Kelas II B, serta Gedung Serbaguna Gian Franco Cruder yang turut dijadikan tempat ibadah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk preventif terhadap potensi gangguan keamanan.
Pihak kepolisian menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan ibadah berakhir pada pukul 12.30 WIB dalam suasana aman, damai, dan penuh khidmat. Tidak ditemukan adanya insiden apapun selama pelaksanaan kegiatan.
“Ini adalah bagian dari komitmen Polri, khususnya Polres Tanjungbalai, dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat tanpa membedakan latar belakang agama. Kami ingin masyarakat merasa nyaman beribadah,” tutup Kompol Ahmad Dahlan. (TF)
