MEDAN II
Sehubungan pertemuan di Aula Farhan Tanjung, Kantor Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut) pada Selasa, (3/6/2025), Maxim tidak menyetujui kesepakatan mengenai tarif yang diatur dalam SK Gubernur Sumut (Gubsu) tentang Pelaksanaan Pengawasan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor untuk Kepentingan Masyarakat Berbasis Aplikasi.
Hal ini tanggapan Yuan Ifdal Khoir selaku
PR Specialist – Maxim Indonesia.
Ia mengatakan Maxim juga tidak menandatangani persetujuan apapun selama pertemuan berlangsung. Kehadiran pihak Maxim pada forum diskusi tersebut adalah sebagai bentuk komitmen Maxim untuk bersikap kooperatif dalam menghadiri forum diskusi yang diselenggarakan oleh Pemerintah untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan serta menerima aspirasi dari berbagai pihak.
“SK Gubernur yang mengatur tarif layanan transportasi daring harus dipertimbangkan dan dikaji secara matang dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan
karena kenaikan tarif dapat memberikan dampak buruk terhadap menurunnya
perekonomian digital di suatu daerah,” Katanya.
Yuan Ifdal Khoir menambahkan kami juga ingin menanggapi terkait protes dari mitra pengemudi terkait bantuan kecelakaan dan sanksi kepada pengemudi pada pertemuan tersebut.
Mengenai bantuan kecelakan, dengan ini dapat kami sampaikan bahwa Maxim
telah bekerja sama dengan YPSSI (Yayasan Pengemudi Selamat Sejahtera Indonesia) untuk memberikan santunan bagi mitra pengemudi maupun pengguna yang mengalami kecelakaan atau musibah pada saat menggunakan layanan Maxim.
Hal tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian Maxim dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada mitra pengemudi dan penggunanya. Saat ini, total santunan kecelakaan YPSSI yang telah diberikan Maxim kepada mitra pengemudi dan pengguna telah mencapai lebih dari Rp12 Milyar.
Pengajuan santunan dapat dilakukan
dengan mengunjungi kantor Maxim terdekat atau melalui e-mail di [email protected] dan laman https://ypssisocial.org/.
Terkait dengan sanksi untuk mitra pengemudi, dapat kami sampaikan bahwa Maxim telah menciptakan sistem kerja yang adil dan berimbang untuk meningkatkan produktivitas mitra pengemudi dan pelayanan terbaik untuk pengguna. Sanksi diberikan secara otomatis oleh sistem yang mendeteksi pelanggaran yang terbukti dilakukan pengemudi.
Hal ini bertujuan untuk menjaga agar pengemudi tetap menjalankan pesanan dengan standar pelayanan yang baik. Meski begitu, kami memberikan kesempatan kepada mitra pengemudi untuk memberikan klarifikasi atas pelanggaran yang mereka lakukan dengan mengunjungi kantor operasional Maxim terdekat.
“Maxim juga secara adil memberikan apresiasi kepada mitra pengemudi yang
telah menjalankan tugasnya dengan baik melalui peningkatan rating sehingga pengemudi memiliki peluang untuk mendapatkan prioritas dalam mendapatkan orderan yang juga dapat meningkatkan penghasilan mereka,” Pungkasnya. (*)





