MEDAN II
Setelah tujuh tahun bersembunyi dari kejaran polisi, Hasbul Khair alias Abul (35) akhirnya berhasil ditangkap.
Bukan tanpa sebab, Hasbul Khair alias Abul (35) merupakan pelaku pembunuhan yang jasad korbannya dibuang ke sumur dan ditimpa batu dalam goni sebagai pemberat.
Aksi tindak pidana keji tersebut terjadi pada tahun 2018 di Dusun II, Desa Sigara-gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang.
Dan jasad korban baru ditemukan satu bulan kemudian, tepatnya pada Selasa (27/11/2018) silam, sekira pukul 17.15 WIB. Adapun yang menjadi korbannya adalah Afri Winata Tarigan (27).
Kapolsek Patumbak, Kompol Daulat Simamora didampingi Kanit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu M. Yusuf Dabutar kepada wartawan, Senin (28/7) dalam paparannya mengatakan pelaku Abul merupakan adik dari pelaku Wira Dharma alias Uweng.
Ia mengatakan pelaku Abul ditangkap saat berada di belakang rumahnya di Dusun II, Desa Sigara-gara, Kecamatan Patumbak, Jumat (22/7/2025) sekira pukul 22.00 WIB.
“Kita mendapat informasi bahwa pelaku baru saja kembali ke rumahnya dari Kabanjahe, Tanah Karo. Kemudian kita langsung menuju ke lokasi,” kata Kompol Daulat Simamora.
“Saat akan mau ditangkap pelaku sedang duduk-duduk sambil ngecak sabu dan melakukan perlawanan dengan mengeluarkan sebilah gunting yang sudah ditajamkan sambil mengarahkan kepada petugas dan hampir melukai anggota,” sambungnya.
Mendapat perlawanan yang membahayakan dari pelaku, petugas kemudian mengambil tindakan tegas dengan menembak kaki kanan pelaku sehingga pelaku langsung diamankan dan dibawa ke RS Bhayangkara guna mengobati luka tembak.
Selain gunting, petugas juga mengamankan barang bukti tiga paket besar sabu milik tersangka.
Dipaparkany, pembunuhan keji itu terjadi pada hari Selasa tanggal 27 November 2018 sekitar pukul 17.15 wib di dalam kamar tidur para pelaku yg merupakan abang beradik kandung dan korban yg juga masih ada hubungan saudara dengan para pelaku.
Korban di bunuh oleh Wira Dharma alias Uweng dengan mengunakan kampak dengan menebas kepala korban dan pelaku Hasbul Khair alias Abul (35) memukul kepala bagian belakang korban menggunakan papan daun pintu.
Setelah korban meregang nyawa kedua pelaku membungkus korban menggunakan kain spray dan mengikatnya menggunakan kawat dan pada subuh hari agar tidak di ketahui warga kedua pelaku membuang jasad korban ke dalam sumur tua yg tidak jauh dari rumah pelaku.
“Jasad korban di buang ke dalam sumur, tapi posisi mayat masih mengambang karena dalam sumur ada airnya selanjutnya kedua pelaku memasukkan batu ke dalam goni dan menjatuhkan ke dalam sumur tepat di atas mayat dengan maksud agar mayat tenggelam ke dasar sumur,” paparnya.
Dan orang tua korban mencari anaknya serta menanyakan kepada warga sekitar rumahnya karena sudah satu bulan tidak ada kabar dan tidak pulang kerumah.
Namun tak lama kemudian warga melaporkan kepada orang tua korban ada sesosok mayat di dalam sumur dan orang tua korban datang untuk memastikan penemuan mayat tersebut.
Hingga akhirnya melaporkan hal tersebut ke Polsek Patumbak.
“Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata memang benar mayat tersebut adalah anak kandungnya yg hilang selama sebulan terakhir bernama Afri Winata Tarigan,” katanya.
“Proses penyelidikan dilakukan akhirnya kita menangkap Wira Dharma alias Uweng saat bermain warnet di Jalan Garu II Medan Amplas. Tapi, Hasbul Khair alias Abul yang mengetahui abangnya ditangkap melarikan diri,” paparnya.
“Jadi tersangka ini melarikan diri ke daerah Palembang, Pekan Baru,Tebing Tinggi dan Kaban Jahe bekerja serabutan selama di pelariannya,” sambungnya.
Dan merasa aman dan merasa dirinya tidak di cari oleh polisi selama 7 tahun dalam pelarian, pelaku Abul kembali ke Dusun II Desa Sigara – gara Kec.Patumbak dan kemudian berangkat ke daerah Kaban Jahe dan bekerja disana sebagai buruh tani.
“Kita yang mendapat informasi tersangka Abul yang pulang dari Kaban Jahe ke rumahnya pada hari Jumat 25 Juli 2025 sekitar pukul 20.00 tiba di Patumbak. Saat iti tim langsung mengamankan pelaku ,” katanya.
Melihat kedatangan petugas sontak pelaku berusaha melarikan diri dan mengeluarkan dari kantong celananya sebilah gunting yang sudah di tajamkan untuk melawan polisi.
“Tim dilapangan yang merasa terancam akhirnya mengambil tindakan tegas terukur terhadap pelaku.Barang bukti 3 paket besar narkoba jenis sabu – sabu dan sebilah gunting berhasil kita amankan dan pelaku kita bawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut l,” katanya.
Pelaku di jerat dengan pasal 340 sub 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun penjara. (ROM)
