MEDAN II
Aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Jumat (29/8) berakhir ricuh dengan aparat kepolisian.
Dimana, massa didominasi para remaja yang secara tiba-tiba datang dari Jalan Imam Bonjol Ujung dan Jalan Kejaksaan , Medan hendak menuju Gedung DPRD Sumut.
Disaat bersamaan sejumlah massa dari Cipayung Plus sedang mengelar aksi menyampaikan rasa belangsungkawa atas peristiwa meninggal drivel ojol di Jakarta yang dilindas oleh mobil rantis Brimob dan menuntut pengesahan undang-undang perampasan aset.
Namun, para remaja tersebut datang secara tiba-tiba melakukan pelemparan batu ke arah pihak kepolisian.
Melihat hal ini, massa mahasiswa memilih mundur ke Jalan Raden Saleh serta memilih bertahan.
Melihat aksi para remaja tersebut sejumlah polisi yang dilengkapi alat pelindung bersiaga di Jalan Imam Bonjol tepat diseberang Gedung Bank Mandiri.
Kurang lebih 3 jam bertahan, hujanan batu terus berhamburan ke arah polisi.Hingga akhirnya mobil water canon dikerahkan dan menyemprotkan air.
Tetap saja massa terus melakukan perlawanan, selain batu petasan juga dilepaskan saat itu.
Hingga akhirnya massa dipukul mundur ke Jalan Kejaksaan.
Namun, massa tetap terus menyerang polisi selain menembak petasan massa juga turut melemparkan botol minuman.
Saat itu juga polisi langsung menembakan gas air mata ke arah massa. Saat itu massa juga telah membakar road barrier atau pembatas jalan dirusak.
Sampai pukul 16.30 Wib massa terus dipukul mundur hingga ke Jalan Kejaksaan Ujung tepatnya di Jalan Candi Mendut.
Namun, di persimpangan ini kembali massa lakukan perlawanan dengan melemparkan bom molotov.
Melihat situasi yang semakin tidak kondusif, sejumlah petugas kepolisian dengan mengunakan sepeda motor trail melakukan pengejaran ke berbagai arah.
Tak sampai disini, tim Brimob dengan mengunakan mobil rantis dan sepeda motor juga turut menghalau massa.
Dari amatan jurnalx.co.id, sejumlah beberapa polisi terjatuh dan satu polisi berpakaian sipil terkena lemparan batu.
Massa yang dikejar hingga ke Kebun Bunga, tapi sejumlah warga tidak menerima hal ini.
Hingga akhirnya polisi memilih mundur, tapi sejumlah aksi pengunjuk rasa berhasil diamankan.
Pada pukul 17.30 Wib, kembali polisi mendapat serangan dari massa tepat di persimpangan Jalan Kejaksaan.
Saat itu kembali petasan dan batu berhamburan, tapi sejumlah petugas Brimob langsung melakukan pengejaran.
Namun, saat adzan berkumdang aksi tersebut berhasil diredam.Diarea lokasi sejumlah dindjng dipenuhi tulisan vandalisme.
Pada pukul 19.30 Wib, Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mendatangi Gedung DPRD Sumut untuk mengecek kondisi petugas yang terluka. (ROM)