MEDAN II
Persoalan listrik masih menjadi keluhan utama masyarakat Kampung Nelayan Sebrang, Kelurahan Belawan I. Warga pesisir yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan itu sering kali hanya menikmati aliran listrik beberapa jam dalam sehari, bahkan mengaku mati lampu hingga berhari-hari.
Kondisi tersebut mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua DPRD Medan, Hadi Suhendra.
Politisi Partai Golkar itu langsung melakukan kunjungannya ke kawasan pesisir tersebut, Sabtu (28/9/2025).
Ia menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak masyarakat terhadap pelayanan listrik yang layak.
“Jangan sampai di tahun 2026 kita masih mendengar masyarakat hanya mendapat aliran listrik empat sampai enam jam per hari. Ini kota Medan, masyarakat di Kampung Nelayan Sebrang harus mendapat hak yang sama dengan daerah lain,” tegas Hendra (sapaan akrabnya) kepada wartawan, Sabtu (27/8/2025).
Menurutnya, listrik bukan sekadar penerangan, melainkan kebutuhan dasar yang sangat berpengaruh pada kualitas hidup masyarakat. Tanpa listrik yang memadai, aktivitas ekonomi terhambat, hasil tangkapan nelayan sulit disimpan, anak-anak kesulitan belajar di malam hari, dan rumah tangga terpaksa kembali bergantung pada lilin atau lampu minyak.
Hendra berjanji segera memanggil pihak PLN untuk membahas solusi konkret.
Ia menilai, persoalan pasokan listrik di kawasan pesisir tidak boleh lagi dianggap masalah sepele.
“Listrik adalah urat nadi kehidupan modern. Kita tidak boleh membiarkan ada masyarakat Medan yang masih hidup dalam kegelapan,” ujarnya.
Selain masalah listrik, Hendra juga menyinggung pentingnya pembangunan infrastruktur jalan serta pengelolaan sampah yang lebih baik di kawasan pesisir. Namun, Hendra menegaskan, masalah listrik menjadi prioritas yang harus segera ditangani agar kesenjangan pelayanan publik di Medan Utara tidak semakin lebar. (ROM)
