DEPOK
Beredarnya video sekelompok remaja putri adu jotos di lapangan Tanah Merah, Cipayung Jaya, Kota Depok, Jawa Barat yang direkam tahun lalu merupakan kegagalan Pemerintah Kota(Depok) untuk melindungi anak.
Ini disampaikan Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait kepada sejumlah media di kantornya, Rabu (4/8/2021).
Arist menjelaskan dalam video yang beredar itu, tampak sekelompok remaja putr duel atau satu lawan satu dengan saling sikut dan saling jambak. Ironinya remaja putri lainnya menonton duel itu bahkan ada juga suara pria yang merekam duel tersebut.
Beredarnya video aksi perundungan remaja putri itu, predikat Depok Layak Anak pantas di evaluasi dan bahkan dicabut statusnya. Karena kasus-kasus perundungan antar sesama anak terus terulang baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan sosial anak.
Ada banyak fakta menunjukkan kasus-kasus kejahatan terhadap anak di Kota Depok tidak mendapat atensi dari Pemko Depok, akibatnya kasus-kasus pelanggaran hak terus meningkat. “Oleh sebab itu Komnas PA mendesak Wali Kota untuk mengevaluasi status kota Depok sebagai Kota Layak Anak,”jelasnya.
Lebih lanjut, Arist menambahkan mengingat kasus perundungan remaja putri Depok merupakan bentuk tindak pidana, Komnas PA meminta Polres Metro Depok menggunakan hak diskresinya unttuk menangani dan menyelesaikan masalah perundungan remaja putri melalui pendekatan Diversi sesuai dengan ketentuan UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang Sistim Peradilan Tindak Pidana Anak yakni memberikan saksi tindakan yakni mengembalikan anak kepada orangtua dan atau kepada negara untuk mendapat pembinaan
Kiranya perundungan remaja putri saling adu jotos dan jambak ini tidak terulang di Kota Depok, sudah sepatutnya Wali Kota Depok hadir untuk memberikan pembinaan terhadap pelaku dan kepada anak yang rentan menjadi pelaku perundungan. “Tak elok berdiam diri, Pak Wali,” imbuh Arist.
Untuk anak-anak remaja, Arist menghimbau berhentilah melakukan tindak kekerasan maupun perundungan diantara sesama. “Selain merugikan diri diri, tetapi juga membuat susah keluarga yang pada akhirnya menyusahkan banyak orang,”Pungkas Arist Merdeka Sirait. (Rel)
Editor : Freddy Siahaan