AKSI main hakim sendiri hingga mengakibatkan korban meninggal dunia kembali terjadi. Di Bima, seorang pelajar berusia 16 tahun, tewas mengenaskan usai dikeroyok massa.
Sadisnya, pelajar diketahui bernama Herman tersebut meninggal dunia setelah dibacok hingga lehernya nyaris putus.
Informasi dihimpun, penganiayaan sadis itu terjadi di Desa Sumi, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (2/11) lalu sekira pukul 20.00 Wita.
“Korban beralamat di Desa Rato, Kecamatan Lambu, meninggal dunia di lokasi kejadian diduga karena dikeroyok,” terang Kasubbag Humas Polres Bima Kota, Ipda Suratno, Jumat (3/11).
Adapun kronologisnya menurut Humas, berawal saat korban tiba-tiba lari dari kejaran massa.
Setibanya di Desa Sumi, korban pun dibantai hingga meninggal dunia di TKP.
“Belum jelas penyebabnya apa (korban dikejar-kejar). Masih kita dalami guna mengetahui motif dan mencari siapa-siapa saja pelaku (penganiayaan) itu,” imbuhnya.
Sementara itu, menurut keterangan warga setempat berinisial N (34) yang berasal dari Desa Rato mengatakan, semasa hidupnya korban dikenal sebagai anak yang baik dan penurut.
Warga pun tak menyangka bahwa anak ke dua dari empat bersaudara seorang guru SDN 01 Sumi bernama Sudirman, meninggal dengan cara yang cukup memprihatinkan.
“Dia (korban) anak guru, juga pelajar kelas 3 di MTs Sumi dari Desa Rato Rt 02, selama ini dikenal baik,” singkat N.