MEDAN
Adanya keputusan Sinode HKBP Ke 66 yang menetapkan kekerasan terhadap anak dan perempuan menjadi agenda nasional HKBP di Indonesia mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait.
“Terima kasih atas keputusan Sinode Godang HKBP ke 66 ini, dengan demikian menjaga dan melindungi anak merupakan bela negara”Ucap Arist Merdeka Sirait dalam keterangan Pers yang disampaikannya kepada sejumlah media di Medan, Senin (31/10/2022).
Sinode Godang HKBP ke 66 dilaksanakan dari tanggal 24-27 Oktober 2022 di Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara.
Selain memutuskan sebagai agenda utama untuk memutuskan mekanisme sentralisasi keuangan HKBP, Arist Merdeka mengatakan dalam Sinode Godang tersebut juga menetapkan kekerasan terhadap Anak dan Perempuan keprihatinan terhadap masalah lingkungan dan masalah-masalah sosial lainnya merupakan keputusan dari nama lain muktamar atau Sinode Godang HKBP sebagai agenda yang menjadi keputusan utama dan penting..
Sinode Godang HKBP ke 66 di Silangit yang dihadiri ribuan pendeta dan utusan non pendeta di seluruh Indonesia ini menetapkan bahwa masalah kekerasan terhadap anak dan perempuan serta kerusakan lingkungan hidup telah menjadi agenda nasional yang dilaksanakan HKBP.
Keputusan Nasional Sinode Godang ke 66 ini telah menjadi dasar dan keputusan tertinggi HKBP sebagai dasar semua gereja HKBP untuk melaksanakan kegiatan di masing-masing Resort dengan supervisi dari 27 Distrik HKBP diseluruh Indonesia,
Arist Merdeka mengabarkan, dengan keputusan Sinode Godang HKBP ke 66 di Silangit ini diharapkan dapat menjawab masalah sosial anak di Indonesia secara khusus di Tano Batak yakni Kekerasan terhadap Anak Perempuan
Sebagai dasar kekuatan pelayanan.
“Kemudian juga untuk memutus TIHAS BOLON NASO TARPABUNI yang tengah yerjafi ditengah’tengah kehidupan masyarakat Batak,” Kata Arist.
Arist mengharapkan hasil keputusan tertinggi Sinode Godang HKBP ke 66 menjadi agenda utama di masing-masing pelayanan Dewan Diakonia disetiap tingkat Pelayan Tedort maupun Distrik.
“Inilah yang disebut sensgai aksi nasional gereja untuk menyuarakan suara kenabiannya,” Tegasnya.
Lebih lanjut Arist Merdeka juga mengharapkan, untuk memberikan kesempatan bagi anak Sekolah Mimggu HKBP se’ Indonesia membicarakan bagaimana anak turut serta memutus mata rantai kekerasan terhadap anak.
“Melalui Departemen Sosial HKBP menyelenggarakan Jambore atau Kongres Anak Sekolah Sekolah Minggu sebagai mekanisme nasional memberikan hak partisipasi Anak untuk didengar pendapatnya,” Pungkas Arist Merdeka Sirait. ( FRED).