SIANTAR
Boy Dora Samosir (35) dikenal Bandar Narkoba Kota Siantar dan Anggotanya Dipa Pratama Hasibuan (31) dituntut hukuman oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rahma Hayati Sinaga SH masing masing 14 tahun penjara dikurangi masa hukuman yang sudah dijalani dalam perkara Narkotika di Pengadilan Negeri (PN) Siantar secara virtual, Rabu (14/4/2021) siang.
JPU Rahma Hayati juga menuntut hukuman denda Rp 1 Miliar dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan diganti dengan pidana penjara 6 bulan penjara. Berdasarkan fakta persidangan kedua terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana “Pemufakatan jahat tanpa hak atau melawan hukum, menjual, membeli, narkotika golongan 1 dalam bentuk bukan tanaman yang beratnya melebihi 5 gram dalam Pasal 114 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat 1 UU No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika sebagaimana dalam dakwan alternatif pertama dakwaan penuntut umum.
Hal-hal memberatkan terdakwa Boy Dora dan Dipa Pratama tidak mendukung program Pemerintah yang sedang gencar-gencarnya memberantas peredaran narkoba, terdakwa Boy Dora sudah berkali kali dihukum dalam perkara narkotika sebelumnya dan terdakwa Dipa Pratama sudah pernah dihukum. Sedangkan hal hal meringankan tidak ditemukan.
Keduanya ditangkap saksi saksi dari Satres Narkoba Polres Siantar hari Jumat (16/10/2020) malam sekira pukul 22.00 WIB di rumah kontrakan Jalan Melanthon Siregar Gang Barito A Blok IV Kelurahan Marihat Jaya, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Siantar.
Terdakwa Boy Dora membuang 1 paket besar shabu didalam kamar mandi, dari dalam kamar tidur dibawah tempat tidur ditemukan 1 paket besar shabu,1 paket sedang shabu, dan 1 unit timbangan digital, lalu dari atas lemari didalam kamar ditemukan 1 bungkus plastik klip kosong, dan dari atas lantai di dalam kamar ditemukan 1 buah plastik klip warna putih dan 1 unit HP merk Oppo serta dari atas tempat tidur didalam kamar ditemukan 1 unit HP merk Vivo,
Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab : 8415/ NNF / 2020 tanggal 10 Agustus 2020 yang dibuat dan ditandatangani dengan kekuatan sumpah jabatan oleh Debora M Hutagaol, S.Si, Apt dan Hendri D. Ginting, S.Si, masing-masing selaku pemeriksa pada Puslabfor Polri Cabang Medan menyimpulkan bahwa barang bukti Boy Dora Samosir dan Dipa Pratama Hasibuan yang diperiksa berupa : 1 bungkus plastik klip berisi kristal berwarna putih dengan berat netto 10 gram Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I nomor urut 61 Lampiran I UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Bahwa berdasarkan Berita Acara Penimbangan No : 485/IL.10040.00/2020 tanggal 17 Oktober 2020 dibuat dan ditandatangani Darma Satria sebagai Pimpinan Cabang Perum Pegadaian Kantor Cabang Pematangsiantar, dengan hasil penimbangan atas barang bukti yang disita dari terdakwa Boy Dora Samosir dan Dipa Pratama Hasibuan berupa 2 paket narkotika diduga jenis shabu dan 1 paket narkotika jenis shabu dengan total berat kotor 49,77 gram dan total berat bersih 49,01 gram.
Sementara kedua terdakwa, Boy Dora Samosir dan Dipa Pratama Hasibuan didampingi Pengacara Posbakum Erwin Purba, SH, MH dengan singkat memohon keringanan hukuman dengan alasan menyesali perbuatan mereka dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Mendengar itu Majelis Hakim Diketuai Derman P Nababan, SH, MH menutup persidangan hingga Minggu depan dengan agenda pembacaan putusan hukuman atau vonis kedua terdakwa.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan