MEDAN II
Puluhan mahasiswa yang tergabung di kelompok Cipayung Plus Kota Medan menggelar demontrasi di depan Polrestabes Medan, Senin (25/2) diwarnai bentrok dengan personel kepolisian.
Aksi saling dorong tak dapat dihindari saat itu, dimana massa mempertanyakan kinerja Kapolrestabes Medan dalam penanganan kasus kriminalitas.
Mulai dari pencurian motor, narkoba, hingga masih bukanya tempat hiburan malam saat bulan Ramadhan.
Saat itu massa meminta agar Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun dapat menemui massa.
Namun, hampir beberapa jam tidak ada respon akhirnya membuat massa para mahasiswa mencoba membakar ban bekas di depan gerbang Polrestabes Medan.
Personel polisi yang bersiaga langsung mencoba menghalau aksi bakar ban ini, sehingga terjadi saling dorong.
Para mahasiswa ini pun tetap memaksa, dan tetap melakukan pembakaran ban di tengah-tengah peserta aksi dan personel polisi.
Setelah itu, terjadi aksi tarik-menarik antara polisi dan juga kelompok mahasiswa, dan beberapa peserta aksi sempat di tarik masuk oleh polisi ke dalam.
Akibat hal itu, membuat massa marah hingga mengoyang pagar untuk meminta rekan dibebaskan.
Hingga akhirnya, Kombes Pol Dr. Teddy John Sahala Marbun, S.H., M.Hum bersama Wakapolrestabes Medan AKBP Anhar Arlia Rangkuti, S.I.K., secara langsung bertemu dengan para pendemo dari kelompok Cipayung untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Dalam dialog yang berlangsung konstruktif, Kapolrestabes menunjukkan kesediaannya untuk menerima masukan dan kritik dari para demonstran. (ROM)