ASAHAN II
Seorang karyawan kebun PT Sari Persada Raya (SPR) di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan Edy Radius dianiaya sejumlah warga diduga sebagai penggarap lahan kebun di depan anak istrinya pada hari Minggu (29/10) sore kemarin.
Korban penganiayaan tersebut, Edy saat ditemui wartawan di rumah sakit membenarkan dirinya korban penganiayaan sejumlah warga diduga penggarap kebun SPR.
“Saat hendak pulang kerumahnya dikompleks perumahan kebun, mobil saya dihadang mereka. Dengan suara kasar mereka minta saya keluar. Padahal di dalam itu ada istri dan dua anak saya. Kami baru saja menjemput orang yang lagi sakit dari rumah sakit,” kata Edy.
Namun sambung Eddy, saat keluar dari mobilnya salah satu pelaku langsung mengejarnya kemudinai dianiaya. “Bagian belakang kepala saya dipukul” Sambungnya.
Edy bersyukur, saat itu ada warga yang datang untuk menahan para penggarap dan menyuruh dirinya untuk bergegas masuk kedalam mobil dan langsung meninggalkan lokasi.
“Tapi, beberapa ratus meter kedepan. Kami dihadang kembali dan bahkan, saat itu saya sedang membuka kaca mencoba dicucuk dengan parang oleh tiga orang. Tapi, saya lebih dahulu menaikan kaca sehingga tidak sempat,” katanya.
Salain menerima pukulan dan serangan dari para penggarap, Edy menegaskan mobil miliknya juga mengalami kerusakan. Beberapa bagian kaca mobilnya pecah.
“Mereka melakukan itu didepan istri dan anak-anak saya yang didalam mobil. Mereka sekarang masih ketakutan dan trauma. Saya sudah melaporkan ke Polres Asahan, namun kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk diperiksa sebagai pelapor sehingga diharuskan dirawat duluh,” Pungkasnya.
Penganiayaan ternyata tidak hanya dialami Edy melainkan dihari yang sama warga diduga penggarap juga melakuan penyerangan terhadap Pos Satpam Kebun tersebut bahkan mengejardan menganiaya seorang karyawan yang kebetulan melintas bernama Alexon Damanik.
“Saya dipanggilnya saat melintas mengendarai sepedamotor, namun saat saya berhenti tiba tiba seorang pelaku memukuli wajah saya. Melihat pelaku bawa pecahan kaca makanya saya lari karena di situ pelaku mau menikam saya,” kata Alexon Damanik karyawan PT SPR yang ikut menjadi korban penganiayaan.
Terpisah, Manager PT SPR Agustinus Tarigan dikonfirmasi wartawan membenarkan penganiayaant terhadap kedua karyawan tersebut. Melihat semakin panasnya konflik di lahan hak guna usaha (HGU) pihaknya merasakan kekhawatiran dan keselamatan dari para karyawannya.
“Pertama upaya yang telah kami lakukan adalah memberikan perawatan berupa perobatan kepada kedua karyawan dan sampai hari ini mereka masih di rumah sakit,” kata Agustinus.
Ia mengatakan, dengan kejadian ini buntut dari lambannya penyelesaian persoalan yang terjadi di lahan HGU yang dipermasalahkan masyarakat penggarap, padahal telah ada dibentuk tim terpadu menangani masalah ini melibatkan banyak pihak.
“Kita tahu, terkait permasalahan di lahan HGU ini sedang dalam proses penyelesaian lewat tim yang sudah dibentuk. Dengan adanya tindakan kekerasan seperti ini kami khawatir ini keinginan penyelesaian masalah ini tidak ada ujungnya. Terhadap kasus penganiayaan ini juga kami telah membuat laporan ke Polres Asahan agar pelaku untuk ditindak secara hukum,” ujarnya. (TF)