SIMALUNGUN
Diduga depresi, Karyawan PT STTC, Arisanda Kusuma (36) yang tinggal di Huta Silulu Nagori Moho Kecamatan Jawa Maraja Bahjambi Kabupaten Simalungun nekat mengakhiri nyawanya sendiri dengan cara bunuh diri dilindas kereta api tepat di ulang tahun anak sulungnya, Jumat (17/12/2021) pagi sekira pukul 10.30 Wib.
Kejadian tragis itu terjadi di Rel Kereta Api Km 37+0/1 petak jalan Dolok Melangir- Siantar Pondok Genteng Nagori Purbasari Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun.
Pagi itu saksi Yogi Kurniadi (21) Pegawai Pertamina menerima telepon dari Komandan Regu Marco Hagian Padang dan diperintahkan untuk mengecek di rel kereta api Km 37+ 0/1 bahwa ada 1 orang laki laki terlindas kereta api pertamina 2801. Selanjutnya saksi Yogi Kurniadi berangkat kelokasi dan benar menemukan adanya seorang laki-laki sudah meninggal mengenaskan diatas rel dengan kondisi kepala dan badan terpisah.
Melihat itu saksi Yogi Kurniadi melaporkan ke Pos Polisi (PosPol) Purba Sari Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun. Lalu personil PosPol Purbasari melaporkan ke Kapolsek Serbalawan AKP A.Yunus Siregar SH. Tidak lama kemudian atas perintah Kapolsek, Wakapolsek IPTU Satar Tampubolon bersama Kanit Reskrim IPTU S. Sagala bersama personil piket mendatangi lokasi kejadian.
Saat itu ditemukan seorang laki-laki memakai kaos biru dan celana panjang warna cream sudah meninggal kondisi badan dan kepala terpisah yang diduga bunuh diri dengan cara digilas kereta api Pertamina. Tidak itu saja personil juga menemukan sepedamotor Yamaha Jupiter BK 6251 WR warna merah, 1 buah helm dan 1 buah kartu pengenal PT STTC atas nama Arisanda Kusuma serta dompet berisi KTP atas nama Arisanda Kusuma.
Setelah personil Polsek Serbelawan dan Tim Inafis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), jenajah laki-laki diketahui bernama Arisanda Kusuma ke Rumah Sakit Mina Padi di Jalan Medan Km 10,5 Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun. Hanya berselang beberapa menit jenajah Arisanda Kusuma dibawa ke ruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih Kota Siantar.
Sementara itu seorang wanita paruh bayah barbaju kuning diketahui kakak korban Arisanda Kusuma diruangan jenajah mengatakan keluarga menduga korban bunuh diri karena korban depresi dan sering mengatakan kepada keluarrga ingin bunuh diri saja. Dimana korban depresi sejak isterinya mengidap penyakit kangker payudarah.
Sekitar bulan Februari atau Maret 2021 yang lalu isteri korban operasi kangker payu darah dan sejak itu korban depresi. Korban sering mengatakan ada mendengar bisikan gaib dan ingin bunuh diri saja. Keluarga membawa korban berobat ke Klinik dokter Masjelita,Sp.KJ di Jalan Medan Kota Siantar dan dinyatakan mengalami Depresi (Gangguan jiwa).
“Sejak isterinya sakit kangker payu darah adik kami ini menjadi depresi dan sering mengatakan mau bunuh diri saja,”ujar Wanita itu.
Ditambahkannya, Jumat (17/12/2021) pagi sekira pukul 06.00 Wib dari rumah, korban permisi berangkat kerja ke PT STTC perusahaan pabrik rokok yang terletak di Jalan Laucimba Kota Siantar. Setiba di PT STTC korban terlambat masuk kerja dan ditegur mandor nya bernama Diki bahkan disuruh pulang sehingga korban pulang. Namun korban tidak langsung pulang ke rumah.
“Kejadian ini sangatlah menyedihkan keluarga kami apalagi hari ini anak sulungnya ulang tahun ke 9 tahun. Dua orang anak nya ini, paling besar laki-laki dan paling kecil masih balita perempuan. Malam ini rencana nya mau langsung kubur di Huta Silulu Nagori Moho Kecamatan Jawa Maraja Bahjambi Kabupaten Simalungun,”kata Wanita itu dengan menangis.
Hingga berita ini diterbitkan, jenajah korban Arisanda Kusuma masih diruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih Kota SIantar kemudian akan dibawa pulang untuk langsung dikuburkan. Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi karena menerima korban meninggal bunuh diri.
Penulis / Editor : Freddy Siahaan