SIANTAR
“Semalam kau masih jaga mamak sakit, sampek gak kerja kau, bang”ini lah tak henti hentinya diucapkan Efrida Dewi Ningsi boru Hasibuan dalam jeritan isak tangisnya dihadapan jenajah anaknya, Febri Pratama (20) pegawai Smartfren yang tewas menabrak truk berhenti.
Lebih lanjut, wanita dipanggil Dewi itu sama sekali tidak menduga akan kehilangan sosok anak sulung nya akrab dipanggil Tama itu untuk selama lamanya karena tidak ada merasakan firasat buruk apalagi pagi hari sebelum tabrakan itu masih melihat Tama bagus pergi kerja.
“Kenapanya anak ku, tadi dia bagus nya pergi kerja. Kau tinggalkan mamak ga bilang apa apa, bang”katanya.

Dewi menegaskan Tama merupakan sosok anak yang sangat baik dan sama sekali tidak pernah menyusahkan keluarganya. Tama sudah bekerja tujuh bulan di Smartfren dan ditempatkan diwilayah Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.
“Tidak pernah melawan dia, baik kali lah dia. Gak pernah menyusahkan mamak nya dia. Tanggung jawab nya itu untuk dirinya sendirinya karena maunya sendiri, kami gak pernah memberatkan dia. Setiap hari dia pulang pergi ke Tanah Jawah Jawa,”kata Dewi mengakhiri sembari tak henti hentinya menangis.
Sementara itu, Wirdarmi Aprianti boru Hasibuan ibu atau adik ibu kandung Tama juga merasakan kesedihan kehilangan sosok Tama dengan tak henti henti nya menangis.
Darmi mengatakan malam sebelum tabrakan itu Tama baru pulang kerja dari arah Tanah Jawa mau pulang ke rumah di Kota Siantar dengan mengendarai sepedamotor Yamah Vixion. Tewasnya Tama itu sama sekali tidak ada tanda tanda sebelumnya karena Tama Sehat.
Lebih lanjut, Darmi menegaskan keluarga sangat kehilangan Tama karena dimata keluarga dan teman temannya sosok Tama sangat baik dan tidak banyak bicara. “Dia kerja di Counter Smartfren. Keluarga sangat sangat kehilangan Tama karena dimata keluarga bahkan di teman temannya sosok Tama sangat baik dan tidak banyak ngomong,”ujar Darmi.
Sesuai pantuan dirumah duka, terlihat sanak keluarga, tetangga, rekan rekan bahkan Ayu Afsari kekasih Tama datang melayat jenajah Tama yang disemayamkan dirumah orangtuanya di Jalan Medan Simpang Mesjid Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar. Jenajah anak sulung dari tiga bersaudara itu akan dikuburkan setelah sholat Dzuhur di Tempat Pekuburan Umum (TPU) Muslim yang masih di kampung orangtuanya itu.
“Rencana Mau Tunangan Dengan Kekasih
Dani, abang sepupu Tama ditemui masih di rumah duka mengatakan Tama pernah bercerita ada rencana akan tunangan dengan kekasihnya Ayu Afsari. Sehari harinya Tama dinilainya sosok anak yang tidak pernah mau melawan orangtuanya dan tulang punggung keluarga serta baik.
“Dia pernah cerita mau tunangan dengan kekasihnya tapi sudah begini keadaannya, bang,’ujar Dani yang ikut sedih kehilangan sosok Tama.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan
Mesjid