MEDAN
Jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun Cinta Damai. Kuasa Hukum meminta pihak Ephorus untuk mengambil langkah mediasi antara jemaat dan pendeta.
Suasana cinta damai tersebut terlihat saat prosesi ibadah minggu diikuti jemaat berjalan lancar hingga selesai tanpa ada aksi protes di Gereja HKBP Pabrik Tenun Medan, Sumatera Utara, Minggu (03/07/2022).
Walau pun saat itu sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga diarea lokasi gereja. “Hari ini jemaat membuktikan bahwa , jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun, tidak melawan HKBPnya. Tapi jemaat menentang Pendeta Romundang. Hari ini jemaat tidak meninggalkan ibadah, karena Pendetanya bukan Romundang,” ungkap Kuasa Hukum Jemaat, Dwi Ngai Sinaga.
Ia mengungkapkan bahwa Pendeta yang mengisi ibadah pada minggu ini adalah dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), bukan Pendeta Romundang Sitorus. Prosesi ibadah pada minggu ini dari amatan wartawan juga ditutup dan dibuka oleh Pendeta dari PGI.
” Satu hal yang ingin kami sampaikan untuk Ephorus, melalui surat terbuka, kami berharap perseteruan ini tidak menjadi panjang lebar. Dimohon kepada petinggi HKBP atau Ephorus dapat memediasi persoalan ini, sebelum masuk keranah hukum,” ungkap pimpinan Dwi Ngai & Asosiciates ini.
Selaku kuasa kukum jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun, Dwi Ngai Sinaga menerangkan bahwa persoalan ini bukan dari jemaat kepada HKBPnya. Ia menekankan bahwa jemaat gereja HKBP Pabrik Tenun sangat menjunjung tinggi cinta damai.
“Apabila tidak selesai, ini akan berdampak kepada perpecahan jemaat baik di punguan dan gereja sampai ke lingkungan STM. Ephorus bisa berganti, pendeta bisa berganti, tapi jemaat tidak bisa berganti, jadi tolong perhatikan permasalahan ini.Dan kita lihat bagaimana kondisi hari ini begitu damai mengikuti kebaktian ,” tutupnya seraya menunjukan surat permintaan jemaat kepada Ephorus yang akan dikirimkan ke Kantor Pusat HKBP , Pearaja, Tarutung.
Penulis : ROM
Editor : Freddy Siahaan