LANGKAT II
Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polkam, Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono, meninjau langsung kondisi keamanan dan kondusivitas kegiatan usaha pabrik es di Desa Pantai Gemi, Kabupaten Langkat yang sempat tutup usai diintimidasi sebuah organisasi masyarakat.
“Kami dari tim Kemenko Polkam ke Desa Pantai Gemi, pabrik es yang kemarin sempat viral di media sosial, (datang langsung) meyakinkan apakah benar-benar tempat ini sudah dalam keadaan kondusif,” kata Purwito saat meninjau pabrik es di Langkat, Sabtu (10/5/2025).
Peninjauan tersebut sebagai bagian dari upaya memberantas aksi premanisme yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi kemasyarakatan di daerah Sumatera Utara.
Purwito juga mengapresiasi kerja Polres Langkat yang dengan sigap menindak pelaku.
“Mudah-mudahan ke depan daerah ini, khususnya di Sumatera Utara tidak ada lagi perbuatan dari kelompok-kelompok yang mengaku ormas, yang menghalangi, baik dari investasi dan produksi dalam negeri, sehingga kegiatan (usaha) ini bisa berjalan dengan aman dan lancar,” ungkapnya.
Saat rapat koordinasi bersama jajaran Polres Langkat dan Kodim Langkat, Purwito berharap kolaborasi dan sinergitas antara keduanya terus berjalan sehingga keamanan tetap terjaga.
“Harapan kami, seterusnya di daerah Langkat ini kondusif. Pak Dandim, saya minta bantu juga Pak Kapolres jika dibutuhkan,” katanya.
Sebelumnya viral di media sosial ( medsos), Jumat (18/4) satu video yang menyebutkan usaha pembuatan es kristal di Kabupaten Langkat dihentikan paksa oleh anggota Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Selain itu, pemilik usaha juga mengaku diintimidasi ormas tersebut.
Video itu direkam oleh seorang wanita diduga pemilik usaha tersebut. Saat itu, perekam menunjukkan kondisi pabrik es tersebut.
Perekam menjelaskan bahwa pabrik mereka dihentikan secara paksa oleh ormas SPSI dan Pemuda Pancasila. Perekam mengaku bahwa mereka juga diintimidasi dan mesin pabrik mereka dimatikan secara paksa.
Wanita itu pun meminta bantuan pemerintah dan pihak kepolisian atas kejadian itu. Pengunggah mengatakan peristiwa itu terjadi di UD Aguaris Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat.
“Kami pengusaha UD Aguaris bidang usaha pembuatan es kristal, kami sudah tertekan dengan adanya mengaku dari ormas SPSI dan Pemuda Pancasila, kami punya usaha ditutup, tidak bisa beroperasi, mesin dimatikan. Kami sudah terintimidasi, karyawan kami diberhentikan, tidak boleh bekerja. Tolonglah kami Pak Presiden, kami sudah di timitasid, kami ada bayar pajak, usaha izinnya lengkap, mohon dibantu pak agar pabrik kami bisa beroperasional lagi,” ujar perekam tersebut saat itu. (ROM)