MEDAN
Wali Kota Medan, Bobby Nasution menilai film “Ngeri Ngeri Sedap” sangat baik dan luar biasa. Sebab, film ini mengangkat kisah keluarga yang harmonis dan kental dengan kultur Batak.
Oleh karenanya orang nomor satu di Pemko Medan ini mengajak seluruh masyarakat untuk menonton film tersebut yang akan ditayangkan di bioskop-bioskop mulai 2 Juni mendatang.
“Ini film yang luar biasa dengan mengangkat tema salah satu adat istiadat Sumut yang mengangkat kehidupan sangat intim. Belajar itu tidak ada batasnya, sebab belajar itu bukan hanya untuk anak tapi orang tua juga harus belajar,” kata Bobby Nasution usai menyaksikan film “Ngeri Ngeri Sedap” di Bioskop XXI Mall Ring Road City Walks, Minggu (29/5/2022).
Apalagi, kata menantu Presiden Joko Widodo ini, film yang bergenre drama komedi ini merupakan karya sutradara dan penulis asal Sumut. Walaupun film ini dibalut dengan kultur Batak, imbuhnya, namun film ini tetap bisa dinikmati masyarakat luas.
Didampingi Kadis Kominfo Kota Medan, Arrahmaan Pane, para pemain dan sutradara film “Ngeri Ngeri Sedap”, Bobby Nasution terlihat sangat menikmati film tersebut. Adegan demi adegan membuat Bobby Nasution tertawa dan terharu.
Bahkan, suami Kahiyang Ayu ini juga ikut menitikkan air mata akibat alur ceritanya tersebut.
Usai menyaksikan film “Ngeri Ngeri Sedap”, Bobby selanjutnya mengajak seluruh masyarakat untuk menonton film tersebut.
“Warga Medan harus nonton film ini. Saya menilai ini film yang luar biasa dan harus ditonton,” ajaknya.
Bene Dion Rajagukguk, Sutradara dan Penulis, mengungkapkan bahwa ide film bertema keluarga ini sudah tercetus sejak delapan tahun lalu saat syuting film lain.
“Film ini sangat Medan kali. Melalui film ini, biar orang-orang tahu bagaimana kehidupan orang Medan. Banyak pelajaran yang bisa didapatkan dari film ini seperti menjadi lebih baik, mencintai keluarga, ramah, dan bisa menyelesaikan masalah dan tidak emosional,” kata Bene.
Film yang akan tayang 2 Juni mendatang akan membuat penonton dimanjakan dengan panorama khas Danau Toba, tradisi Batak dan juga bahasa Batak yang banyak muncul dalam beberapa scene.
Film yang mengangkat tema tentang keresahan anak muda suku Batak tersebut dibintangi oleh Arswendy Bening Swara, Tika Panggabean, Boris Bokir, Gita Bhebhita, Lolox, dan Indra Jegel.
Penulis : ROM
Editor : Freddy Siahaan