MEDAN
Dua pelaku pengeroyokan terhadap pedagang mie bernama Yusup Suripto (45) yang saat ini kondisinya kritis terjadi di depan Komplek Rahayu Mas Jalan Rahayu, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Rabu (17/8/22) malam ditangkap.
Kedua pelaku, Wiliam Charles (22) warga Jalan Pukat 7 Gang Indah dan David Nicolas(24) warga Jalan Pukat 7 Gang Indah, Kecamatan Medan Tembung.
Dihadapan petugas, WC mengaku melakukan pembacokan dengan menggunakan samurai beberapa kali di tubuh korban.
Sementara menurut keterangan tersangka DN melakukan pengancaman/ penodongan senjata airsoft gun dan tidak melakukan penganiayaan.
“Tersangka WC dijerat Pasal 351 ayat 2 KUHPidana tentang penganiayaan, DN kita persangkaan Pasal 335 ayat 1 tentang pengancaman,” ujar Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol M Agustiawan kepada wartawan, Jumat (18/8/22) .
Ia memaparkan , kejadian tersebut berawal saat korban dan istrinya yang merupakan warga Jalan Pukat Banting I Kelurahan Bantan mendengar suara ribut-ribut di depan rumahnya.
“Korban mendekati perkelahian itu dengan maksud untuk melerai,” katanya.
Begitu korban mendekat, anak muda yang sedang ribut dengan penjaga malam komplek kemudian membacokinya hingga tersungkur. Meski sudah tak berdaya, korban kembali dibacok, sebelum akhirnya dilerai warga.
Korban dengan kondisi berlumuran darah di bagian kepala, kening dan kedua tangan langsung dilarikan ke RS Columbia Medan untuk mendapatkan perawatan medis. “Dalam laporannya, korban juga mengaku kehilangan ponsel,” katanya.
Agustiawan menyebutkan, dari kedua pelaku pihaknya turut mengamankan sejumlah barang bukti dua buah samurai, satu buah pisau kecil, satu pucuk senjata airsoft gun dan besi panjang milik korban.
Sebelumnya viral di media sosial seorang pedagang mie yang diketahui bernama Yusup Suripto dikeroyok dan dibacok oleh tiga pria di depan Komplek Rahayu Mas Jalan Rahayu Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Rabu (17/8/22) malam.
Aksi pembacokan yang terbilang sadis itu terekam CCTV yang terpasang di salah satu rumah di komplek Rahayu Mas. Salah seorang pelaku berkaos putih terlihat membacoki wajah dan tubuh korban dengan parang.
Dalam video berdurasi 59 detik itu, terdengar suara seorang wanita yang diduga kerabat korban. Wanita itu menerangkan, saat pembacokan terjadi dia sempat dihalang-halangi pria bertubuh tambun untuk merekam.
Namun, korban terus mendatangi para pelaku dan langsung disambut dengan sabetan parang ke tubuh dan wajah korban. Sesaat kemudian, korban terjatuh saat menerima bacokan dari pelaku berkaos putih.
Melihat korban terjatuh, tanpa belas kasihan pelaku kembali membacoki korban. Dalam kondisi berlumuran darah korban dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kedua lengan korban koyak terkena sabetan parang.
Yusup Suripto kepada wartawan menceritakan bermula ketika korban berkeinginan keluar rumah dan menyaksikan ada keributan antara penjaga komplek dengan seorang pemuda yang tidak ia kenal.
Ia pun mencoba melerai dan menyuruh penjaga komplek tersebut untuk pergi, lalu berusaha berbicara baik-baik dengan pemuda tersebut.
Tak lama berselang dua orang pemuda menggunakan sepeda motor datang dari arah Mandala sambil membawa samurai, yang belakangan diketahui merupakan saudara pemuda tadi.
Yusup pun sempat menahan kedua pemuda tersebut saat mengacungkan samurai ke penjaga malam dan ia mengingatkan kedua pemuda tersebut agar tidak melakukan penganiayaan.
Merasa tak senang diperingati, kedua pemuda tersebut langsung mengancam Yusup menggunakan senjata tajam yang diarahkan ke kepalanya.
Ia mengatakan saat pelaku mengancam tersebut, dia pun langsung mundur dan berusaha mencari batu untuk melindungi diri.
Namun salah satu pelaku menodongkan pistol sehingga membuat Yusup masuk ke rumah untuk mencari sebuah stik besi.
“Waktu saya ingatkan kedua pelaku tidak terima langsung mengancam saya, langsung ku cari batu tapi yang pemuda baju hijau nodongkan pistol,” ungkapnya.
Kemudian pelaku terus melakukan penyerangan secara membabi buta hingga korban mengalami luka di bagian kepala dan lengan kiri patah akibat terkena bacokan samurai.
Penulis : ROM
Editor : Freddy Siahaan