SIANTAR
Thamrin Siahaan (67) warga Jalan Narumonda Atas, Kelurahan Martimbang, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Siantar ditemukan tewas di bawah jembatan Sungai Bah Bolon dekat Rumah Dinas (Rumdis) Wali Kota Siantar, Jalan M.H Sitorus, Kelurahan Kristen, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Siantar, Jumat (23/9/2022) pagi sekira pukul 06.30 Wib.
Awalnya korban keluar dari rumahnya hendak pergi olahraga gerak jalan santai ke Taman Bunga atau Lapangan Merdeka. Namun tak ditahu apa penyebabnya seorang warga yang ketepatan melintas melihat korban sudah tewas dilokasi kejadian (TKP).
Selanjutnya warga itu memberitahukan kepada dua orang warga, Budi Saragih (47) dan Royan Sitopu (29) yang ada disekitar lokasi kejadian. Lalu kedua warga itu melaporkan ke pihak Kepolisian. Tidak lama kemudian, Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Banuara Manurung SH bersama personil piket SPKT dan Inafis langsung datang melakukan olah TKP.
Seorang wanita menggendong anak diketahui bernama Sanna br Silaban datang ke lokasi kejadian dengan menangis-nangis dan mengatakan korban merupakan pamannya. Kemudian Sanna langsung pergi untuk memberitahukan kepada keluarganya.
Setelah Tim Inafis selesai memasang Police Line, pengecekan kondisi korban dengan melakukan penomoran, Pemotretan, mengambil sidik jari dan mengecek barang-barang milik korban maka Kasat Reskrim AKP Banuara Manurung memperintahkan anggotanya evakuasi jenajah korban keruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih Kota Siantar dengan bantuan para petugas BPBD dan Satpol PP Kota Siantar.
Namun Rengsi Br Aritonang (70) diketahui isteri korban menolak dilakukan autopsi terhadap jenajah korban dengan membuat surat pernyataan tertulis karena menerima ikhlas tewasnya korban apalagi korban sudah ada riwayat penyakit sesak nafas menahun.
Mengetahui itu tidak ada keluarga merasa keberatan, Kanit Reskrim Polsek Siantar Selatan IPDA Sahat Sinaga SU menyerahkan jenajah korban kepada dibawa pulang keluarga untuk dikuburkan.
Sementara Rengsi Br Aritonang, isteri korban di ruangan jenajah mengatakan korban sudah beberapa kali menyuruhnya supaya mempersiapkan semuanya karena tidak akan membuatnya repot/sibuk lagi, apalagi tadi malam korban menyuruhnya memasak bubur.
“Ternyata ini maksud pesan mu itu yang gakkan buat aku repot lagi ya Pak,” Kata Rengsi sembari menangis jenajah korban.
Sementara itu Kapolres Siantar AKBP Fernando SH, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Banuara Manurung SH juga ditemui di ruangan jenajah mengatakan dari hasil pemeriksaan luar Tim Forensik RSU Djasamen Saragih R. Sibarani bahwa ditemukan ada nya luka robek di dagu dan dibawah bibir, da luka lecet di dada sebelah kiri, lecet bergaris di kaki kiri bawah depan serta ada darah keluar dari telinga Kanan dan Mulut. Akan tetapi luka-luka yang didapat pada korban tersebut tidak menyebabkan kematian.
Dari hasil keterangan yang kita peroleh dari pihak keluarga terkait adanya rekam medis perjalanan penyakit korban disebutkan bahwa adanya penyakit Sesak nafas (Asma) dan TB Paru. Saat ini dapat diambil kesimpulan sementara bahwa dinyatakan korban mengalami Sudden dead (mati mendadak).
“Atas permintaan dari pihak keluarga korban agar mayat korban tidak dilakukan Autopsi, sehingga mayat tersebut diserahkan kepada keluarganya,” Pungkasnya.
Penulis / Editor : Freddy Siahaan