SIMALUNGUN
Ahmad Farel Lubis (14) pelajar SMP warga Huta Andarasih Nagori Parbalogan Kecamatan Tanah Jawa Kabuapten Simalungun meninggal disambar petir saat berteduh di Gubuk perladangan milik marga Sipayung yang terletak masih dikampungnya, di Sabtu (6/11/2021) sore sekira pukul 17.00 WIB.
Sore itu sekira pukul 16.45 WIB korban bersama temannya Fahri berteduh di Gubuk perladangan milik marga Sipayung karena kondisi turun hujan yang disertai dengan petir. Selang 15 menit kemudian tepatnya pukul 17.00 WIB korban disambar petir dibagikan punggung, dada, dan bahunya membiru. Selain korban, temannya Fahri (12) juga terkena sambar petir.
Orangtua korban Abdul Muis Lubis menerima laporan warga langsung membawa korban dan temannya Fahri ke Rumah Sakit (RS) Harapan di Kota Siantar. Namun setelah dilakukan pemeriksaan di ruang IGD, dokter menyatakan korban sudah meninggal dunia, sedangkan temannya Fahri masih dirawat.
Mengetahui itu orangtua korban membawa jenajah korban pulang untuk disemayamkan di rumah duka. Esok harinya, Minggu (7/11/2021) kejadian itu baru dilaporkan ke Polsekta Tanah Jawa sehingga personil piket langsung turun melakukan olah TKP dan melihat jenajah korban di rumah duka dan temannya Fahri di rumah sakit.
Orangtua korban membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi terhadap jenajah korban karena korban meninggal akibat disambar petir. Tidak adanya keluarga merasa keberata, jenajah korban diserahkan kepada keluarga untuk dikuburkan.
“Korban meninggal akibat disambar petir saat berteduh di Gubuk perladangan dan orangtua korban sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi,”kata Kapolsekta Tanah Jawa Kompol Selamat, SH.
Penulis / Editor : Freddy Siahaan