SIANTARKapolres Siantar AKBP Fernando SH, SIK beserta jajarannya mendukung kegiatan yang dilaksanakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Pematangsiantar dalam edukasi, bangga, cinta dan paham Rupiah, Selasa (8/11/2022) bertempat di Aula widya Satya Brata Polres Siantar Jl. Sudirman KotaSiantar,
Kegiatan itu dihadiri Kepala perwakilan Bank Indonesia Teuku Munandar, Deputi Bank Indonesia Abdul Haris, Kabag Ren Kompol Ariasda BR Ginting, SH, Kabag SDM Kompol Henrik Situmorang, MM, Kabag Log Kompol Marhalam Napitupulu Spd, Kapolsek Siantar Martoba AKP Manaek Ritongan, SH, Mh, Kasiwas AKP Parsaoran Nainggolan, Kasipropam AKP Sri Surtyati, Para Perwira, Para Kaurmintu dan Kasium, Para Kasir BI, Nara Sumber dan Staf BI Indonesia.
“Kami sangat senang dan semangat serta suatua kehormatan kepada kami terhadap BI yang menyelengarakan acara ini, apalagi program ini merupakan even yang sangat penting sebagai salah satu pemulihan dalam pembangunan ekonomi nasional,” Ucap Kapolres Siantar, AKBP Fernando SH, SIK dalam sambutan sekaligus membuka acara Edukasi,
Kapolres mengatakan dari tanggal 1 Nopember 2022 s/d 10 Desember 2022 melaunching atau meluncurkan program Pressisi intinya adalah perpanjangan dari arahan Presiden RI Jokowi kepada seluruh Kapolda, Kapolres dan pejabat utama Polri dengan 10 program yang telah disederhanakan, diantaranya mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dan kegiatannya salah satunya yaitu mengedukasi masyarakat termasuk pembinaan terhadap UMKM dan kegiatan-kegiatan lain.
“Tadi sudah disampaikan Pak Teuku Munandar bahwa kita tahu saat ini kita sedang menghadapi masa-masa inflasi yakni inflasi paskah perang Ukraina dengan Rusia dan diprediksi tahun 2023 akan mengalami resesi keuangan. Sebagaimana arahan dari Pak Jokowi jangan sampai kita Indonesia kembali mengalami seperti peristiwa krisis moneter (krismon) tahun 1997-1998 dan sudah 7 atau 8 negara yang sudah mendaftarkan diri ke IMF karena mengalami krisis ekonomi. Oleh karena itu untuk mencegahnya, Polri harus menjalankan kegiatan mendukung percepatan atau pemulihan ekonomi nasional,”Kata Kapolres.
Disamping itu, AKBP Fernando menegaskan kami sebagai penegak hukum perlu juga mendapat edukasi pemahaman terkait dengan ciri-ciri keaslian uang rupiah dan tanda uang palsu (Upal). Sehingga nantinya kami bisa dengan cepat mengungkap kasus peredaran upal.
“Hal ini dikarenakan, petugas Polres Siantar turut mengamankan SPBU di wilayah hukumnya dalam peredaran uang palsu berkaitan dengan kegiatan dan program Bank Indonesia ini. Polres Siantar siap dan selalu bersinergi untuk menjalin kerjasama,” Pungkas Kapolres.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematang Siantar, Teuku Munandar dalam sambutannya mengatakan, selain dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan nasional, peranan Bank Indonesia (BI) dalam menjaga kedaulatan negara, juga tercermin dari pelaksanaan tugas BI di bidang pengelolaan
uang Rupiah, sebagaimana yang diamanatkan UU No. 7 Tahun 2011 tentang mata uang.
Dalam UU Mata Uang tersebut jelas disebutkan bahwa alat pembayaran yang sah di NKRI adalah hanya Rupiah, dan Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang melakukan pengeluaran, pengedaran, dan/atau pencabutan dan penarikan Rupiah
“Jadi sudah menjadi kewajiban kami di Bank Indonesia, untuk memastikan bahwa setiap transaksi di NKRI hanya menggunakan Rupiah, yang merupakan simbol kedaulatan Negara Republik Indonesia,’ ucap Teuku Munandar.
Ditambahkannya, tentunya upaya menjadikan Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di NKRI dan menjadi kebanggaan bangsa, tidak bisa hanya dilakukan oleh BI, melainkan diperlukan kerjasama lembaga/pihak terkait lainnya, serta partisipasi masyarakat Indonesia sebagai pengguna Rupiah.
Rasa cinta, bangga, dan paham terhadap Rupiah harus dimiliki oleh masyarakat, sehingga dengan sendirinya kesadaran untuk menjaga Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa akan timbul dalam diri masyarakat Indonesia.
Disamping itu, orang nomor satu di BI Siantar itu meminta kepada Polres agar menindak tegas dan menghukum pelaku kasus Upal dihukum seberat-beratnya karena telah merugikan masyarakat dan salah satu penyebab inflasi.
Dalam acara tersebut, BI Pematangsiantar menghadirkan nara sumber dengan materi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, QRIS serta pemahaman ciri-ciri keaslian uang Rupiah dan pemberian hadiah kepada peserta yang telah menjawab pertanyaan dan penyerahan souvenir dan sembako. ( FRED).