MEDAN II
Kuota Program Tiga Juta Rumah untuk provinsi Sumatera Utara ( Sumut) mendapat tambahan 5.000 unit dari pemerintah pusat tahun ini. Tambahan tersebut membuat total kuota Sumut meningkat dari 15 ribu unit menjadi 20 ribu unit.
Penambahan ini disetujui langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, setelah Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution mengusulkan peningkatan kuota untuk tahun depan. Namun, Maruarar memutuskan tidak menunggu lama, dan memberikan tambahan itu untuk tahun ini juga.
Keputusan tersebut diumumkan saat acara Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Regale International Convention Centre, Jalan Adam Malik, Medan, Kamis (9/10).
“Kita sangat berterima kasih kepada Pak Menteri yang langsung menambah kuota 5.000 unit tahun ini. Developer, kontraktor, hingga pemasok bahan bangunan semua menyatakan siap, jadi kita harus optimistis target ini bisa tercapai,” ujar Bobby Nasution usai acara.
Menurut Bobby, kesenjangan antara kebutuhan rumah dengan ketersediaan (backlog) di Sumut masih tinggi, mencapai sekitar 938.217 rumah tangga. Karena itu, Bobby menilai tambahan kuota ini menjadi langkah penting dalam mempercepat pemenuhan hunian layak bagi masyarakat.
“Backlog kita cukup tinggi. Masih banyak masyarakat yang belum memiliki rumah, belum lagi yang belum layak huni. Jadi kita harus kejar agar masyarakat kita bisa segera memiliki tempat tinggal yang layak,” katanya.
Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan pentingnya kerja sama seluruh pihak agar target pembangunan dapat tercapai dalam waktu yang singkat.
“Tidak ada yang bisa bekerja sendiri. Ini tinggal tiga bulan lagi, jadi harus kompak. Nanti Pak Gubernur bantu soal perizinan, bank bantu soal pendanaan, dan lainnya,” ujar Maruarar.
Ia juga menekankan bahwa Program Tiga Juta Rumah tidak hanya berfokus pada penyediaan hunian, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui terbentuknya ekosistem pembangunan perumahan yang kuat.
“Program ini menciptakan ekosistem ekonomi yang luas, ada penjual material, kontraktor, developer, hingga perbankan. Seperti saat ini, Bank BRI mempermudah UMKM bidang konstruksi mengakses pendanaan,” katanya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang turut hadir menambahkan, sektor perumahan memiliki efek ganda yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
“Program Tiga Juta Rumah diperkirakan berkontribusi sekitar 2% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, program ini juga melibatkan berbagai sektor, mulai dari pemerintah daerah, swasta, hingga masyarakat,” ujar Tito. (ROM)