JAKARTA
Rosti Simanjutak kembali tak kuasa menahan tangis ketika diberi kesempatan terakhir berbicara di ruang persidangan perkara pembunuhan putranya Brigadir J.
Tak hanya itu Rosti memberikan pesan menohok dkepada Ferdy Sambo, di PN Jaksel, Selasa (1/11).
“Kejahatan apa yang bapa tutupi untuk kematian anak saya,” cecar Rosti.
“Kami tak habis pikir,” lanjut Rosti lagi.
Setelah selesai ditanya oleh jaksa, kuasa hukum, Rosti Simanjuntak diberi kesempatan oleh majelis hakim untuk kembali berbicara.
Di sinilah segala keluh kesah kepada Ferdy Sambo dan Putri dilampiaskan.
Rosti tak kuasa menahan emosinya mengaku hancur berantakan sebagai seorang ibu mengetahui putranya itu tewas dengan cara tak manusiawi di rumah Ferdy Sambo yang menjadi atasan untuk bisa dilindungi.
“Dengan keadaan mata terbuka, anak saya bapak habisi. Nyawanya bapa rampas, itu (nyawa) adalah hak Tuhan, bapak adalah ciptaan Tuhan,” cecar Rosti.
“Bapak lahir dari seorang ibu. Bapa ciptaan Tuhan, mohon segera sadar, bertobatlah pak,” kata Rosti.
“Perbuatan apa pun, pangkat apa pun, apa pun keberadaan kalian, jika Tuhan menghendaki, segalanya akan musnah. Apa yang kita tabur, akan kita tuai, Bapak. Jadi mohon sadarlah sebagai ciptaan Tuhan,” tegas Rosti.
Rosti akhirnya beralih ke Putri. Sama seperti kepada Ferdy Sambo, Rosti pun dengan menggebu-gebu berharap kejujuran dari Putri.
Rosti berharap Putri bisa mengumpamakan jika kejadian ini menimpa pada anak-anak mereka. “Ibu melihat, ibu mengetahui, ibu mendengar, ibu punya mata yang dikasih Tuhan. Sadarlah, berkata jujurlah, agar anak ku tenang,” sambung Rosti lagi. ( */rom ).