SIMALUNGUN II
Rumah Baca Pelita Bangsa sukses menyelenggarakan Pentas Seni Budaya Simalungun bertajuk “Pasada Uhur Marbudaya Simalungun” di Lapangan Panei Tongah, Kecamatan Panei Tongah, Kabupaten Simalungun.
Kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi antara literasi, ekspresi seni, dan penguatan budaya lokal, sekaligus bukti komitmen komunitas dalam membina karakter generasi muda melalui budaya Nusantara.
Mengusung tema seni dan budaya Simalungun, pentas ini menghadirkan rangkaian acara diantaranya Lomba Tor–Tor, Lomba Fashion Show dan Guest Star Musik Tradisional & Akustik
Acara turut dimeriahkan penampilan istimewa dari seniman musik lokal yang menghidupkan suasana dengan perpaduan lagu budaya dan musik edukatif.
Tesalonika Hutabarat selaku ketua panitia dalam kata sambutannya berharap dapat menjadi ruang kreativitas dan ekspresi seni bagi para pelajar, pemuda, serta masyarakat umum, sekaligus mempererat rasa persaudaraan dan kebersamaan dalam memajukan budaya daerah.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat besar, meningkatkan edukasi budaya, serta memperkuat identitas lokal di tengah perkembangan zaman yang semakin modern”, Ujarnya
Founder Rumah Baca Pelita Bangsa, Frans Sipayung menegaskan bahwa budaya adalah identitas, literasi adalah jembatan masa depan. Ketika keduanya bertemu, lahirlah generasi yang bukan hanya cerdas membaca, tetapi juga bangga pada akar budayanya.
Rumah Baca Pelita Bangsa menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkenan hadir dan mendukung kegiatan ini, khususnya kepada BPJS Ketenagakerjaan, Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Kapolres Simalungun diwakili Kapolsek Panei Tongah, Dandim Kabupaten Simalungun yang diwakili Danramil, Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun, Bupati Simalungun diwakili Kepala Dinas Kominfo Bapak Andri Rahadian.
Serta Organisasi mahasiswa, Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Gerakan Mahasiswa Merdeka Untuk Rakyat (GMMUR), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pemuda setempat (PESPA)
“Rumah Baca juga berterima kasih kepada relawan, panitia, guru pembimbing seni, keluarga peserta, media partner, serta masyarakat yang terus menjaga gaung literasi budaya di Kabupaten Simalungun,” Ucapannya.
“Kami berharap kegiatan budaya ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda yang memberi manfaat bagi generasi penerus budaya Simalungun. Mari tetap Pasada Uhur menjaga warisan budaya kita,” sambungnya.
Ia mengatakan melalui Pentas Seni ini, Rumah Baca Pelita Bangsa berharap semakin banyak tumbuhnya ruang pembelajaran berbasis budaya yang memperkuat literasi sekaligus menjadi wadah pelestarian tradisi.
“Rumah Baca mengajak seluruh elemen untuk terus bergandengan tangan dalam gerakan budaya dan literasi, demi mewariskan kebanggaan pada generasi penerus,” Pungkasnya.
Pentas Seni Budaya Simalungun “Pasada Uhur Marbudaya Simalungun” ditutup dengan foto bersama seluruh pendukung acara, menandai keberhasilan kegiatan dan komitmen bersama untuk melestarikan budaya Simalungun.
Kegiatan ini dihadiri berbagai pihak sebagai tamu undangan dan pendukung gerakan literasi budaya, yang menunjukkan sinergi kuat antara komunitas dan institusi daerah dalam memajukan sumber daya manusia dan kekayaan budaya Simalungun. (*/Fred)





