SAMOSIR
Setelah sebelumnya Kapal Ihan Batak, kini Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan Darat kembali meluncurkan satu unit lagi kapal penyeberangan perairan Danau Toba yakni Kapal RoRo II 300 GT di Pantai Pasir Putih Desa Parparean II, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir hjari Sabtu (9/11/2019) pagi.
Dirjen Perhubungan Darat, Irjen Polisi Budi Setiady mengatakan, kapal Ferri Ro-Ro 300 GT yang diluncurkan ini berkapasitas 180 orang penumpang dengan 12 kendaraan Truk @ 10 ton serta puluhan unit mobil jenis sedan. Pembuatan Kapal RoRo 300 GT itu dilaksanakan PT. Dok Bahari Nusantara (DBN) yang telah mendapat kepercayaan penuh dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat RI.

“Tahun 2020 kita juga sedang merencanakan membangun lagi dua kapal dengan dua lambung, artinya kapal itu selain bisa digunakan untuk penyeberangan juga bisa digunakan untuk berwisata,”ujarnya.
Kapal tersebut dapat digunakan sekitar bulan Desember 2019 nantinya karena masih dilakukan tahap penyelesaian atau Finishing. “Pekerjaan kapal ini masih sekitar 80 persen selesai karena atas permintaan Pak Luhut, design interiornya harus dirubah. Semoga bulan Desember tahun ini dapat digunakan,”kata Budi.
Dalam kesempatan itu, Budi berjanji atas permintaan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tobasa di tahun depan Dermaga akan dibangun di pelabuhan Balige. Peluncuran kapal tersebut bukti keseriusan Pemerintah Pusat mendedikasikan dan mengangkat wisata DanauToba menjadi wisata kelas dunia.
“Saya harap, pemerintah setempat juga ikut meningkatkan kapasitas masyarakatnya untuk mendukung wisata itu sendiri,”himbau Budi.
Untuk keselamatan pelayaran secara umum bila terjadi kecelakaan sebagaimana kejadian KM Sinar Bangun akan dibentuk tim adhock yang bekerjasa selama dua bulan. Perbaikan yang dilakukan peningkatan kualitas SDM kemudian memberikan pelatihan kepada nahkoda, awak dan petugas petugas yang bertanggung jawab memberangkatkan kapal di Dermaga.
Pemerintah sudah membantu beberapa kapal nelayan milik masyarakat dengan radio komunikasi. Jadi bila terjadi sesuatu bisa langsung berkomunikasi. Kita bangun dermaga dan kapal berkeselamatan, bantu live boy dan jaket kepada masyarakat,”tegasnya.
“Kapal RoRo II itu belum diberi nama. Bapak Bupati mengusulkan nama pora pora, ada juga Ihan Batak 2. Nanti akan sampaikan kepada Pak Luhut karena Pak Menteri Perhubungan kemarin menyampaikan biar Pak Luhut yang memilih. Kelebihan RoRo II bila dibandingkan Kapal Ihan Batak diharapkan lebih modern dan kebisingan dikurangi,”tegas Budi Setiady mengakhiri.
Peluncuran kapal itu dilakukan upacara adat Batak Toba berupa “Boras si pir ni tondi” dan pemecahan telur di bagian lambung kapal, yang artinya, agar operasional kapal Roro ini selalu berjalan baik dan diberkati Tuhan. Selanjutnya dilakukan juga penekanan sirene sebagai tanda diluncurkannya Kapal RORO II kemudian empat unit alat berat berupa Escavator dikerahkan mendorong kapal tersebut dari bibir pantai ke badan sungai.
Hadir peluncuran kapal itu Bupati Tobasa Darwin Siagian, Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga, empat Kapolres diseputaran Danau Toba, Direktur ASDP Ir Chandra Irawan, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan masyarakat setempat. (Fred Crime)