HATI siapa yang tak hancur melihat ibu kandungnya sendiri menjadi korban persekusi oleh warga.
Sedihnya lagi, sang ibu di depan mata anaknya sendiri, ditelanjangi, diikat dan dianiaya.
Ironisnya, tak hanya mendapat kekerasan fisik. Tempat usaha milik sang ibu yang untuk menafkahi keluarganya juga turut dihancurkan.
Puas merusak tempat usaha, massa juga mengambil paksa dua unit sepeda motor yang dituding warga sebagai barang curian.
“Hari ini saya sebagai warga indonesia menanyakan dimana kedilan itu”
“Saya hanya anak dari keluarga tidak mampu yg di aniaya”
“Kemana masyarakat indonesia yang cinta kedamaian”
“Lihat si pemilik mobil putih yg menganggarkan harta dan premanisme nya menganiaya seorang anak gadis yg hanya ingin membela seorg ibu nya”
“Bagaimana mereka yg memakan uang rakyat ??”
“Lalu apa bedanya kami yg justru melakukan sebuah kekeliruan kecil yg di besar2kan kami,dan menambah fitnah”