Lanjut wanita itu, aksi persekusi berawal ketika ia dan ibunya kedatangan dua anak laki-laki yang salah satunya bernama Basir, datang ke rumah mereka untuk menjual sepatu.
Awalnya keluarga ini menolak, tapi dua anak itu memaksa dengan alasan untul membeli nasi karena kelaparan.
Merasa prihatin, sang ibu pun bersedia membeli sepatu tersebut.
Lalu paginya, Siliyana yang masih tertidur tiba-tiba dibangunkan dengan kabar tak mengenakkan.
“Kak, mamak diarak-arak sama orang kampung sini,” kata Siliyana menirukan suara pekerja di rumahnya saat membangunkan.
Sontak Siliyana terbangun dan langsung mendatangi kerumunan massa. Di sana, ia melihat ibu kandungnya telah diikat dan ditelanjangi secara tidak manusiawi.
Dalam rekaman video yang diunggah tersebut juga disampaikan, saat hendak menolong ibunya ia juga dianiaya seorang pria bernama Marlon Purba, yang menurutnya adalah pimpinan sebuah ormas.
Ia awalnya menentang perlakuan terhadap ibunya dengan berkata bahwa pria itu tidak berhak menghakimi ibunya.