Bukannya iba, pria bernama Marlon Purna yang ia sebutkan, malah melayangkan dua kali pukulan ke wajahnya.
“Saya ingin maju lagi, tetapi masyarakat memegang saya sampai saya terjatuh di tanah”
“Kemudian mama saya diarak-arak lagi sampai di lapangan bola samping rumah saya” ucap wanita ini dalam video.
Setelah diarak-arak, mereka diberi dua pilihan. Angkat kaki dari daerah itu atau warga akan menghancurkan kedai tuak mereka.
Ternyata kedai tuak dibikin hancur porak-poranda. Selain itu, menurut Siliyana, warga juga mengambil paksa dua sepedamotor dari rumah mereka dan alasannya dituding bahwa motor itu juga adalah barang curian.
Belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian mengenai peristiwa ini. Namun menurut Siliyana, ia telah melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Medan.