SIMALUNGUN II
Menempuh medan berbahaya dengan jalan terjal dan curam, Kapolsek Tanah Jawa Kompol Asmon Bufitra, S.H. M.H memimpin langsung evakuasi penemuan mayat tenggelam di Sungai Tongguran, Blok 18 Nagori Tangga Batu Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun, Senin (22/9/2025) pagi sekira pukul 09.00 Wib.
Aksi heroik ini menunjukkan dedikasi tinggi Polri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa mengenal medan yang sulit.
Kapolsek Tanah Jawa Kompol Asmon Bufitra SH. MH mengatakan mayat berjenis kelami laki laki itu bernama SS (33) warga Dusun Blok X Nagori Marihat Raja Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun.
Awalnya pada hari Senin (22/9/2025) pagi sekitar pukul 09.00 wib KaposHatonduhan AIPTU Yustian Nainggolan menerima laporan masyarakat bahwa telah ditemukan satu orang laki laki tewas di pinggiran sungai Tongguran Blok 18 Nagori Tangga Batu Kecamatan Hatonduhan dengan kondisi terapung dan telungkup serta membengkak.
Selanjutnya Kapolsek Tanah Jawa Kompol Asmon Bufitra SH. MH langsung pimpin pengecekan dan setiba di TKP menemukan satu orang laki laki diketahui SS sudah tewas serta sudah mengalami pembusukan. Kemudian Petuga Puskesmas Hatonduhan Erwin Manurung melakukan pemeriksaan luar terhadap jenajah korban yang hasilnya tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
“Kami harus melewati jalan yang berbahaya, terjal dan curam sebagai bentuk respon cepat dalam evakuasi korban, Hasil visum luar tidak ditemukan tanda tanda kekerasan ditubuh korban,”Jelasnya.
Kapolsek menambahkan pihak keluarga Nilson Sitinjak selaku paman korban membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi terhadap jenajah korban karena selama ini korban mengidap penyakit linglung dan keluarga sudah menerima dengan ikhlas peristiwa tewasnya korban akibat tenggelam di sungai Tongguran tersebut.
“Keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi terhadap jenajah korban sehingga jenajah korban sudah diserahkan kepada keluarga untuk disemayamkan dan dikuburkan,” Pungkas Kompol Asmon.
Personil yang terlibat dalam misi berbahaya ini antara lain Iptu Wagihardi, S.H, Ipda Leo Simangunsong, Aiptu Richard H. Sianturi, dan Aipda Royen Sinurat. (Fred)