SIMALUNGUN
Hamdan Ginting (65) Terapi Kusuk Kompleks Bukit Maraja tewas ditempat setelah sepedamotornya jenis Astuti tabrakan dengan mobil pribadi di Jalan Lintas Jurusan Siantar – Perdagangan tepatnya 200 meter sebelum Kantor Samsat Kerasaan, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun hari Senin (13/1/2020) malam sekira pukul 20.00 Wib.
Hanya saja belum diperoleh keterangan resmi dari Kasat Lantas Polres Simalungun Iptu Jodi Indrawan, SIK dan Kanit Laka Iptu Amir Mahmud, SH karena personil piket Unit Laka dibantu Poslantas Perdagangan masih melakukan olah TKP.
Sesuai informasi dihimpun malam itu Hamdan baru selesai mengkusuk di Kompleks Bukit Maraja, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun kemudian akan pulang ke rumahnya di Simpang Dosin Huta 3 Desa Marihat Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun dengan mengendarai sepedamotor Astuti.
Setiba dilokasi kejadian, Hamdan mendahului truk logging bermuatan kayu yang melaju didepan searah jurusannya dengan mengambil jalur sebelah kanan. Tapi saat itu sepedamotor dikendarai Hamdan Tabrakan dengan mobil pribadi yang melaju dari arah berlawanan. Warga setempat menemukan Hamdani sudah tewas ditempat.
Tidak lama kemudian personil Poslantas Perdagangan datang kelokasi kejadian mengevakuasi jenajah Hamdan dengan memasukkan kedalam mobil ambulans Puskesmas Keliling lalu memboyong visum ke ruangan jenajah RSUD dr Djasamen Saragih, Kota Siantar.
Seorang personil piket Unit Laka Sat Lantas Polres Simalungun datang melihat jenajah Hamdan diruangan jenajah sedangkan personil lainnya melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti kedua kendaraan itu.
“Benar adik ku itu (Hamdan Ginting) baru pulang kusuk dari kompleks Bukit Maraja dan mau pulang ke rumahnya tapi nyatanya tewas tabrakan,”kata Siti Nur Aisyah, Kakak Kandung Hamdan Ginting tak henti hentinya menangis diruangan jenajah.
Siti menjelaskan nama asli korban tidak lah Hamdan Ginting tetapi Hamdani. Nama Hamdan Ginting itu pemberian bapak angkat korban di Berastagi karena korban lama merantau duluhnya di Berastagi. “Para Pak Polisi di Polsek Perdagangan kenak adik ku ini Hamdan Ginting karena sering mengkusuk mereka,”jelasnya.
Lebih lanjut, Siti menambahkan korban menikah dua kali. Dimana dari istri pertama melahirkan 10 orang anak yang tinggal didaerah Stabat dan dari istri kedua melahirkan 2 orang anak yang masih kecil. Tapi sekitar satu tahun yang lalu istri kedua korban sudah meninggal.
“Sedih kali lah nasib ku ini. Kakak diatas ku tewas tabrakan sedangkan adik ku ini pas dibawah ku juga tewas tabrakan. Ga tahu lah nanti kayak mana anak bungsu ku dari istri keduanya itu tahu bapaknya ini meninggal karena kalau bapaknya belum pulang ke rumah gak mau anak nya itu masuk ke rumah,”kata Siti Nur Aisyah mengakhiri dengan tetap tak henti henti nya menangis.
Setelah dilakukan visum, jenajah Korban Hamdan Ginting dibawa ke rumah anaknya dari istri pertama didaerah stabat sebagaimana permintaan ke 10 anak nya tersebut.
Penulis/Editor : Freddy Siahaan