MEDAN II
Persoalan sampah di Kota Medan menjadi sorotan. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan langsung menyampaikan aspirasinya langsung ke Komisi 4 DPRD Kota Medan.
Mereka menilai pengelolaan sampah di Medan masih menyisakan banyak masalah yang berdampak pada kenyamanan masyarakat.
Dihadapan Ketua Komisi 4 DPRD Kota Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak yang menerima audiensi mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan, Senin ( 22/9/2025) di ruangan Komis 4 DPRD Medan.
Dalam pertemuan tersebut berbagai persoalan isu lingkungan hidup dibahas khususnya sampah.
Rahmad Hidayat Munthe selaku Ketua Bidang Lingkungan Hidup HMI Cabang Medan yang didampinggi Kahirul Manurung, dan Ilham Panggabean dan Alfarizi Kurniawan saat itu mempertanyakan persoalan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di wilayah Terjun yang sangat masih merupakan persoalan kompleks yang belum dapat teratasi.
Menurut, Paul bahwa persoalan TPA dikawasan Terjun tersebut untuk saat ini diperlukan solusi cepat sehingga tidak terus terjadi penumpukan.
“Tempat Pembuangan Akhir dikawasan Terjun tersebut saat ini memang diperlukan solusi cepat untuk mengurai sampah tersebut. Berbagai tahapan kerjasama telah dilakukan Pemko Medan, tapi kita tidak mengetahui apa yang menjadi kendala,” kata Paul yang saat itu turut didampinggi anggota Komisi 4 Jusup Ginting Suka, Lailatul Badri, Zulham Effendi, dan Datuk Iskandar Muda.
Namun, kata politisi PDI Perjuangan tersebut untuk mengatasi berbagai permasalah sampah diperlukan sebuah langkah kolaborasi dan juga kesadaran dari masyarakat.
“Untuk saat ini tingkat kesadaran masyarakat juga diperlukan agar tidak dengan sembarangan membuang sampah.Dan saat ini sistem pemilihan sampah yang diolah kembali pun sulit untuk berjalan,” kata Paul.
Namun, kata Paul saat ini secara bertahap pengolahan sampah sendiri sudah ada berjalan dan memiliki manfaat.
“Ya, untuk sampah-sampah botol plastik bekas sendiri sudah ada beberapa orang atau pun yayasan yang peduli dengan memilih sendiri dengan menjadi biji plastik dan lainya.Termasuk di USU sudah ada yang berhasil membuat pavling blok,” ucapnya.
Dialog tersebut juga membahas permasalahan sampah yang sering terjadi penumpukan di berbagai kawasan terutama di Jalan Pancing, Medan.
Menurut, anggota Komisi 4 Datuk Iskandar untuk kawasan tersebut semuanya tidak terlepas karena kawasan tersebut berbatasan langsung dengan wilayah Deli Serdang.
“Permasalahan penumpukan sampah ini memang selalu terjadi.Kita tidak menyalahkan masyarakat apalagi di Jalan Pancing wilayah perbatasan jadi masyarakat juga yang membuangnya.Jadi, tingkat kesadaran akan kebersihan itu belum berjalan,” katanya.
Sedangkan, Paul menegaskan bahwa DPRD mengapresiasi mahasiswa yang memilih menyampaikan aspirasi lewat dialog tersebut.
Namun, menurut Paul agar dialog tersebut mendapatkan sebuah hasil yang terbaik, maka perlu dihadirkan pihak Pemko Medan dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup ( DLH).
Apa yang disampaikan tersebut mendapat dukungan dari kalangan anggota Komisi 4 DPRD Medan. “Solusi terbaik agar dialog ini berjalan perlu dihadirkan pihak DLH Pemko Medan.Jadi, semuanya benar- benar terjawab,” kata Lailatul Badri.
Hingga dialog ini diakhiri dengan berfoto bersama dan akan dilanjutkan dengan memanggil pihak Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Pemko Medan. (ROM)