MEDAN
Jajaran Direksi PUD Pasar Medan menyambut baik program yang ditawarkan PT Mitra Kasih Perkasa dan Bank Mandiri untuk menerapkan sistem digitalisasi di pasar.
Hal tersebut disampaikan Dirut PUD Pasar Medan, Suwarno didampingi Dirops Ismail Pardede, Dirkeu/Adm Fernando Napitupulu, dan Dirbang/SDM Imam Abdul Hadi, Rabu (3/11) diruangan rapat PUD Pasar Medan.
Turut hadir CEO PT Mitra Kasih Perkasa (MKP) Irawan, perwakilan Bank Mandiri Cabang Pusat Pasar Isabel Ginting beserta staf. Irawan memaparkan bahwa pihaknya memiliki sistem digitalisasi pembayaran bernama MKP Mobile.
“MKP Mobile ini sistem digitalisasi pembayaran, tapi pada sistem ini kami memiliki sistem e-retribusi. Beberapa pasar di wilayah Jawa dan Bali sudah menerapkan,” kata Irawan.
Ia menerangkan di sistem MKP Mobile pedagang dapat melakukan transaksi pembayaran retribusi dengan menggunakan sistem pembayaran digital. “Tapi melihat dari kondisi masyarakat khususnya pedagang belum memahami teknologi sebagai tahapan awal yang paling efektif memakai sistem e-money. Untuk Bank Mandiri sendiri juga ada produk e-money,” katanya.
Irawan melanjutkan dalam sistem MKP Mobile tersebut seluruh sistem sudah terintegrasi dengan laporan. Sehingga dapat melihat grafik catatan harian dan bulanan. “Satu hal di sistem kita, akan dapat kita lihat alasan bila seseorang tidak melakukan pembayaran retribusi,” paparnya.
Dikatakan Irawan, bila hal tersebut diterapkan di PUD Pasar Medan, maka akan menjadi contoh setelah Jawa dan Bali.
Dirut PUD Pasar Medan, Suwarno menyambut baik hal tersebut. Karena dengan sistem tersebut untuk menghindari kebocoran. “Untuk sistem ini kami apresiasi karena lebih baik dari non tunai untuk menghindari kebocoran. Seperti apa yang telah diterapkan di Pasar Singaraja Bali dari awal pendapat Rp2 miliar menjadi Rp8 miliar per tahun,” katanya.
Bank Indonesia
Diwaktu bersamaan jajaran Direksi PUD Pasar juga menerima perwakilan Bank Indonesia (BI) dipimpin Kepala Divisi SP, PUR, MI BI Sumut Nasrullah, Kepala Tim Implementasi Kebijakan BI Sumut Siti S, Asisten Manager BI Sumut Ikhsan F dan Fina Ahmad.
Nasrullah menyampaikan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat transaksi untuk dapat digunakan pedagang di pasar. QRIS telah digunakan mulai dari pedagang mikro, kecil, menengah, dan besar. Tercatat per tanggal 1 November 2021, jumlah merchant QRIS telah menembus angka 12 juta.
Untuk QRIS, katanya, pilot project sudah dilakukan di Samosir, Pematangsiantar dan Medan. Khusus di Kota Medan akan diterapkan di kawasan Pasar Aksara. QRIS ini awalnya sudah diterapkan di Pasar Petisah.
Kabag Perizinan PUD Pasar Medan, M. Yusuf Lubis, mengatakan QRIS tersebut sudah diterapkan pada tahun 2020 di Pasar Petisah. “Untuk tahap awal kita tetapkan di tempat usaha Bapak Dirut,” ucapnya.
Dirut PUD Pasar Medan, Suwarno mengatakan untuk penerapan QRIS di Pasar Aksara akan dilakukan. Namun, pihaknya masih menunggu arahan dari Pemko Medan. “Pasar Aksara Medan pembangunan yang seeluruh dilakukan pihak kementerian sudah selesai, tapi belum dilakukan penyerahan dari Pemko Medan kepada PUD Pasar. Jika nanti sudah diserahkan, maka akan dapat dilakukan kerja sama,” katanya.
Penulis : ROM
Editor : Freddy Siahaan