Media Online Jurnal X
Rabu, 10 Desember 2025
No Result
View All Result
  • BERITA
  • BERITA PERISTIWA
    • Narkoba
  • BERITA NASIONAL
  • BERITA REGIONAL
    • Pematang Siantar
    • Kabupaten Simalungun
    • Asahan
    • Tebing Tinggi
    • Medan
    • Labuhan Batu
    • Tanjung Balai
    • Tapteng
  • OLAHRAGA
Media Online Jurnal X
No Result
View All Result
Media Online Jurnal X
No Result
View All Result
  • SMSI
  • PERISTIWA
  • KRIMINALITAS
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMATERA UTARA
  • REGIONAL
  • NASIONAL
Home BERITA
Daulat Sihombing SH, MH

Daulat Sihombing SH, MH

Tim Kuasa Hukum Marulitua Lumban Raja Prapidkan Kajari Samosir

Jurnalx.co.id by Jurnalx.co.id
26 November 2021 | 18:40 WIB
in BERITA, Samosir
A A
ADVERTISEMENT
Bagikan ke Whatsapp

SAMOSIR

Tim kuasa hukum Marulitua Lumban Raja mempraperadilkan (Prapid) Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Samosir, karena dinilai telah melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan, dalam menetapkan Marulitua Lumban Raja sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi.

“Kami selaku Kuasa Hukum Marulitua Lumban Raja sudah daftarkan permohonan Prapid itu ke Pengadilan Negeri (PN) Balige pad Hari Rabu (24/11/2021) kemarin,”ujar Ketu Tim Kuasa Hukum, Daulat Sihombing, SH, MH didampingi anggota tim Henry Siallagan, SH kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).

Daulat menjelaskan kliennya ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Samosir atas dugaan tindak pidana korupsi Pengadaan Sistem Informasi Kependudukan Desa di Kabupaten Samosir TA 2016. Penetapan tersangka tersebut dinilainya tidak sah secara hukum, karena tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan regulasi lain yang berkaitan.

Ada tujuh poin alasan mengajukan prapid yakni Pertama, pemohon tidak pernah diperiksa sebagai calon tersangka. Padahal, mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor : 21/PUU-XII/2014, frasa ‘bukti permulaan’, ‘bukti permulaan yang cukup’, dan ‘bukti yang cukup’ dalam Pasal 1 angka 14, Pasal 17, dan Pasal 21 ayat (1) KUHAP harus ditafsirkan sekurang-kurangnya dua alat bukti sesuai Pasal 184 KUHAP disertai pemeriksaan calon tersangkanya. Ketentuan ini tidak dipenuhi oleh Kejari Samosir karena Marulitua Lumban Raja sama sekali tidak pernah diperiksa sebagai calon tersangka.

Kedua, pemohon ditetapkan sebagai tersangka, berdasarkan hasil audit BPKP, bukan berdasarkan audit BPK. Padahal, secara konstitusional sebagaimana tertuang dalam Pasal 23E uud 1945, kewenangan memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara adalah di tangan BPK. Hal ini dipertegas dalam Pasal 1 angka 1 UU BPK yang menentukan bahwa, “Badan Pemeriksa Keuangan, yang selanjutnya disingkat BPK, adalah lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Dasar Negeri Republik Indonesia Tahun 1945”.

Ketiga, pemohon ditetapkan sebagai tersangka, akan tetapi terus-menerus dilakukan penyidikan. Tindakan tersebut kata Daulat, adalah salah satu bentuk kesewenang-wenangan Penyidik. Dimana Pemohon telah ditetapkan sebagai Tersangka, tetapi masih terus-menerus dimintai keterangan. Hal ini bertentangan dengan makna sesungguhnya dari pengertian “penyidikan”. Sebab, penetapan tersangka merupakan proses yang letaknya di akhir proses penyidikan. Menemukan tersangka menjadi bagian akhir dari proses penyidikan.

Keempat, Kejari Samosir tidak cukup bukti menetapkan Marulitua Lumban Raja sebagai tersangka. Hal ini beranjak dari ketentuan Pasal 2 ayat (1), Subsider Pasal 1 UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU RI No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jo. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 25/PUU-XIV/2016, tanggal 25 Januari 2017. Unsur- unsur tindak pidana korupsi pada pokoknya meliputi “Setiap orang atau korporasi”, “Melawan hukum”, “Memperkaya diri sendiri”, “Orang lain atau suatu korporasi” dan “Merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara”.

“Kami sangat meragukan adanya unsur “merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara”, sebab pengadaan perangkat Informasi dan Teknologi Desa, berupa : “laptop 1 unit, printer 1 unit, modem 1 unit dan aplikasi sistem informasi kependudukan” dilakukan dengan cara belanja langsung melalui mekanisme tawar- menawar antara Pemohon sebagai Penjual dan Para Kepala Desa sebagai Pembeli,”katanya.

Daulat menambahkan, Kelima, pemeriksaan Marulitua Lumban Raja sebagai mulai dari terlapor, saksi, hingga tersangka, tidak didampingi penasehat hukum. Sehingga menurutnya kliennya telah memberikan keterangan secara tidak berimbang dan tidak fair karena berada di bawah tekanan psikologis. Padahal, perkara yang disangkakan kepada Marulitua Lumban Raja, diancam pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun.

Sementara, Pasal 56 ayat (1) KUHAP sudah jelas mengatur, “Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasehat hukum sendiri, pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjuk penasehat hukum bagi mereka”.

Keenam, perbuatan Marulitua Lumban Raja dalam pengadaan perangkat informasi dan teknologi desa, yang meliputi laptop 1 unit, printer 1 unit, modem 1 unit dan aplikasi sistem informasi kependudukan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 15 Juta, pada prinsipnya murni merupakan hubungan keperdataan, sebab transaksi dilakukan atas dasar kesepakatan dan belanja langsung.

Serta ketujuh, penetapan tersangka tersebut merupakan tindakan kesewenang-wenangan dan bertentangan dengan asas kepastian hukum. Sebab, tidak memenuhi kaidah-kaidah yang berlaku dalam peraturan perundang-undangan.

“Atas dasar itu lah penetapan tersangka terhadap Marulitua Lumban Raja tidak sah secara hukum, dan PN Balige dimohon untuk memerintahkan Kepala Kejari Samosir untuk menghentikan penyidikan dalam perkara ini,”Pungkas Daulat Sihombing.

 

Penulis / Editor : Freddy Siahaan

Share9Tweet6SendShare

Berita Terkait

Ketua Komisi 4 DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak. (Foto Ist)
BERITA

Paul MA Simanjuntak Sidak ke Posko Tanggap Bencana

10 Desember 2025 | 09:00 WIB

MEDAN II Ketua Komisi 4 DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke posko tanggap darurat bencana...

Read more
Kapolres Simalungun AKBP Marganda Aritonang, SH, SIK, MM hadiri Perayaan Natal Pemkab Simalungun
BERITA

Kapolres Simalungun Hadiri Perayaan Natal Pemkab Simalungun 

10 Desember 2025 | 08:51 WIB

SIMALUNGUN II Kehangatan Natal terasa makin spesial! Kapolres Simalungun AKBP Marganda Aritonang, SH, SIK, MM turut merayakan kegembiraan Natal bersama...

Read more
Ilustrasi
BERITA

Warga Diminta Deposit Ingin Rawat Inap, DPRD Medan Minta Pemko Evaluasi Kerjasama RS Wulan Windy

10 Desember 2025 | 08:43 WIB

MEDAN II Anggota DPRD Kota Medan, Dr H. Muslim M.S.P, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk segera mengevaluasi kerjasama dengan...

Read more
Wakil Wali Kota Tanjungbalai, Muhammad Fadly Abdina Monitoring Langsung Penyaluran MBG di MAN Lokasi 2 Selat Lancang
BERITA

Wakil Wali Kota Tanjungbalai Monitoring Langsung Penyaluran MBG di MAN Lokasi 2 Selat Lancang

10 Desember 2025 | 03:27 WIB

TANJUNGBALAI II  Wakil Wali Kota Tanjungbalai, Muhammad Fadly Abdina menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai dalam memastikan Program Makan Bergizi...

Read more

Berita Terbaru

BERITA

Paul MA Simanjuntak Sidak ke Posko Tanggap Bencana

10 Desember 2025 | 09:00 WIB
BERITA

Kapolres Simalungun Hadiri Perayaan Natal Pemkab Simalungun 

10 Desember 2025 | 08:51 WIB
BERITA

Warga Diminta Deposit Ingin Rawat Inap, DPRD Medan Minta Pemko Evaluasi Kerjasama RS Wulan Windy

10 Desember 2025 | 08:43 WIB
BERITA

Wakil Wali Kota Tanjungbalai Monitoring Langsung Penyaluran MBG di MAN Lokasi 2 Selat Lancang

10 Desember 2025 | 03:27 WIB
BERITA

Peringatan Hakordia Tahun 2025, Kejari Tanjungbalai Berikan Bingkisan kepada Abang Becak dan Petugas Kebersihan

10 Desember 2025 | 03:21 WIB
Tanjung Balai

Sempat Dikabarkan Hilang, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Sungai Asahan dan Polres Tanjungbalai Cek TKP 

10 Desember 2025 | 03:13 WIB
BERITA

Wakil Wali Kota Tanjungbalai Hadiri Pemusnahan Media Pembawa HPHK, HPIK dan OPTK Sisa Sampel Uji Serta Hasil Tindakan Karantina Penahanan

10 Desember 2025 | 02:51 WIB
BERITA

Pasca Banjir Bandang, Usut Asal Kayu Gelondongan Bareskrim Polri Ambil Sampel Kayu di DAS Garoga

10 Desember 2025 | 02:30 WIB
BERITA

Wesly Kunjungan Kerja ke Kota Yogyakarta

9 Desember 2025 | 19:33 WIB
BERITA

Kapolres Pematangsiantar Bersama Panitia Natal Anjangsana ke Panti Asuhan Sambut Nataru

9 Desember 2025 | 19:22 WIB
Pematang Siantar

Diduga Masalah Rumah Tangga, Bapak Anak Satu Nekat AKhiri Nyawanya Dengan Gantung Diri 

9 Desember 2025 | 18:30 WIB
BERITA

Sat Binmas Polres Pematangsiantar Patroli Sambang Kamtibmas Ciptakan Situasi Aman dan Kondusif

9 Desember 2025 | 15:41 WIB
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms

© 2016-2024 Jurnal X

rotasi barak berita hari ini danau tobasumber berita

No Result
View All Result
  • BERITA
  • BERITA PERISTIWA
    • Narkoba
  • BERITA NASIONAL
  • BERITA REGIONAL
    • Pematang Siantar
    • Kabupaten Simalungun
    • Asahan
    • Tebing Tinggi
    • Medan
    • Labuhan Batu
    • Tanjung Balai
    • Tapteng
  • OLAHRAGA

© 2016-2024 Jurnal X

rotasi barak berita hari ini danau tobasumber berita