DAIRI II
Viral di media sosial (medsos) seorang pengemudi mobil diduga dianiaya pria karena menolak memberikan uang Rp 2 ribu di lokasi area longsor di Jalan Lintas Medan – Sidikalang tepatnya di kawasan Hutan Lae Pondom Kabupaten Dairi, Jumat (17/10/2025).
Dalam rekaman video seorang wanita, menangis dan mengaku suaminya dipukuli.Di hadapannya ada seorang pria yang bagian wajahnya berdarah. Mereka tengah berada di dalam mobil.
Wanita itu mengaku suaminya dipukuli karena menolak memberi uang Rp 2 ribu.
Namun, tak butuh lama tim gabungan Sat Reskrim Polres Dairi bersama Unit Reskrim Polsek Sumbul berhasil menangkap pelaku.
Kapolres Dairi, AKBP Otniel Siahaan, mengatakan, tersangka yang diamankan berinisial DL (22) warga Desa Pengambatan Kecamatan Merek Kabupaten Tanah Karo.
“Tersangka berhasil kami amankan tak sampai 24 jam setelah korban yang bernama Muhammad Gazali membuat laporan ke Polsek Sumbul,” katanya saat paparan di Polres Dairi.
Dipaparkanya, kejadian bermula saat itu korban bersama keluarganya melintas dari arah Medan menuju Sidikalang. Saat itu, kondisi jalan sedang dalam tahap perbaikan pasca longsor beberapa waktu lalu.
Dan tersangka, DL bersama teman – temannya meminta uang kepada pengendara usai mengatur arus lalulintas.
Saat kejadian, korban mendengar akan makian yang diutarakan oleh tersangka karena tidak diberi uang. Alhasil, korban pun turun dari mobil, dan langsung mendatangi tersangka, sehingga terjadi cekcok.
“Kemudian tersangka melakukan penganiayaan kepada korban hingga bagian mulutnya mengalami luka dan luka lebam di bagian mata serta terkilir di bagian kaki, ” paparnya.
Keluarga dari Gazali langsung melerai perkelahian itu dan langsung melapor ke Polsek Sumbul.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 351 ayat 1 KUHPidanw dengan ancaman hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara.
Mengantisipasi hal tersebut, Kapolres Dairi meyebut akan melakukan koordinasi dengan para penanggungjawab proyek agar menyediakan orang untuk mengatur arus lalulintas.
“Kami akan melakukan koordinasi kepada penanggungjawab proyek agar menempatkan orangnya untuk mengatur lalulintas. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang turun kesana dan meminta uang. Sifatnya memang tidak dipaksakan, “pungkasnya. (ROM)