MEDAN
Ketua DPRD Medan, Hasyim merespon cepat setiap adanya warga Medan yang mengalami kesulitan terutama dari layanan medis.
Seperti yang dialami, Sabar Pangaribuan warga Jalan Pelita IV, Gang Porsea No.1, Kelurahan Sidorame Barat II, Kecamatan Medan Perjuangan yang terbaring lemah akibat sakit .
“Tadinya saya mendapat kabar Pak Sabar Pangaribuan sudah dua tahun sakit. Karena tidak ada biaya dan tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan, dengan kondisi terbaring lemah terpaksa dirawat seadanya oleh keluarga diumah saja,” ucap Hasyim kepada wartawan, Selasa (21/12/21), saat berkunjung kerumah Sabar di Jalan Pelita IV, Gang Porsea No.1, Kelurahan Sidorame Barat II, Kecamatan Medan Perjuangan.
Ditambahkan Hasyim, kabar akan kondisi warga itu didapatkannya melaksanakan Sosialisasi Perda (Sosperda) tentang kesehatan dikawasan Jalan Pelita IV. “Nah saat sesi tanya jawab, Kepala Lingkungan (Kepling) VIII, Reza menyampaikan ada warga miskin yang sakit sudah menahun, namun karena tak ada biaya dan kartu BPJS yang mati, sehingga tidak bisa dibawa berobat oleh keluarganya ,” paparnya.
Lanjut Hasyim, mendengar hal ini, politisi PDI Perjuangan itu langsung mendatangi rumah warga yang sakit tersebut, untuk segera dibawa dan mendapat perawatan medis yang layak di RSU dr Pirngadi Medan.
“Sangat miris melihat kondisi ini, kenapa warga kurang mampu tidak mendapatkan bantuan apapun, termasuk tidak terdaftar dalam BPJS PBI atau BPJS gratis dari pemerintah. Seharusnya warga seperti ini yang menjadi prioritas pelayanan kesehatan,” tegas Hasyim.
Untuk itu, sambung Hasyim, dirinya telah meminta kepada Kepling, pihak Kelurahan dan Kecamatan Medan perjuangan serta Dinas Sosial maupun kesehatan untuk melakukan kordinasi, terkait masalah ini.
“Untuk penanganan medis, saya telah meminta pihak Direktur RSU dr Pirngadi Medan, melakukan penanganan terhadap Sabar Pangaribuan lebih optimal, karena kondisi beliau sudah lemas dan koma. Mengenai biaya perobatan itu gratis, karena ada dana bantuan khusus bagi warga prasejahtera atau miskin yang tidak memiliki kartu BPJS,” terang Hasyim.
Sambung, Ketua DPC PDI-Perjuangan ini saat melihat kondisi keluarga, dimana istrinya Yani Sinaga harus menjadi tulang punggung keluarga menggantikan Sabar, guna membiayai dua anaknya termasuk biaya pengobatan suaminya.
“Ya, sangat mirislah bermukim di inti kota, namun luput dari pantauan dari pihak Kelurahan dan Kecamatan. Ada warga miskin yang sakit menahun dan tidak ada bantuan kepada mereka. Ini akan menjadi evaluasi ke depannya bagi para pejabat di Pemko Medan,” ujar Hasyim.
Lebih lanjut Hasyim mengatakan inipun untuk tahun 2022 nanti, DPRD Medan telah menganggarkan anggaran untuk 100 ribu BPJS PBI. “Dan di 2023 nanti, juga diusulkan dengan menggunakan KTP saja, warga Medan sudah bisa berobat dirumah sakit yang memiliki kerjasama dengan BPJS,” imbuhnya.
Sementara itu, Yani br Sinaga, istri Sabar Pangaribuan menyampaikan terimakasih kepada Bapak Hasyim, yang telah mendatangi rumah mereka dan membawa suaminya berobat ke rumah sakit.
“Terimakasih Pak Hasyim, Bapak telah datang dan langsung membawa suami saya berobat. Sudah sejak 2019 lalu suami saya sakit, untuk kesehariannya terpaksa menggunakan kursi roda. Dan baru dua pekan kemarin kondisi memburuk (drop) dan hanya bisa terbaring ,” jelas Yani dengan mata berkaca-kaca menahan haru saat menerima kedatangan wakil rakyat dirumahnya tersebut.
Yani pun berharap dan berdoa, saat Natal nanti suaminya sudah pulih dari sakit dan dapat berkumpul dengan keluarga.
Tak lupa dalam kunjungan tersebut, Hasyim memberikan dana tali asih kepada Sabar Pangaribuan yang diterima isterinya Yani br Sinaga.
Penulis : ROM
Editor : Freddy Siahaan