PEMBUNUHAN sadis dengan cara mutilasi menimpa seorang bocah di Tuban. Muhammad Arifin, bocah SD berusia enam tahun ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi lengan kanan terpotong dan luka serius di bagian kepala.
Informasi dihimpun, korban ditemukan di dalam rumah pelaku di Dusun Tawing, Desa Tanggulangin, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban pada Kamis (19/10) malam.
Pelaku sadis itu diketahui bernama Wusito (33) yang merupakan tetangganya sendiri.
Pelaku telah diamankan di Mapolres Tuban guna proses penyelidikan lebih lanjut.
“Pelaku telah diamankan guna proses penyelidikan,” jelas AKBP Sutrisno, Kapolres Tuban.
Kasus itu terungkap setelah warga sekitar mencium bau tidak sedap didalam rumah pelaku.
Selanjutnya, warga mencari sumber bau tersebut didalam rumah pelaku.
Warga menemukan jasad korban yang masih duduk dibangku kelas satu di SDN Tanggulangi II, Kecamatan Montong, di bawah tempat tidur.
Korban ditemukan dalam kondisi lengan kanan terpotong dan luka serius di bagian kepala dengan bercak darah sudah mengering.
Kondisi korban juga masih mengenakan seragam lengkap sekolah, merah putih.
Sebelum ditemukan, empat hari korban dikabarkan hilang ketika sekolah.
Diduga dibunuh dengan cara dipukul dengan menggunakan cangkul dan lengannya dipotong.
Diduga korban tewas dimutilasi oleh pelaku yang diduga mengalami ganggungan jiwa.
Selanjutnya, tim Identifikasi Polres Tuban datang di lokasi kejadian untuk melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) guna proses penyelidikan lebih lanjut.
“Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa, dan kita akan melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku,” beber Kapolres Tuban di lokasi kejadian.
Hingga saat ini petugas masih melakukan penyelidikan atas motif pelaku nekat membunuh korban.
Serta jasad korban telah di bawa di RSUD dr. Koesma Tuban guna dilakukan visum untuk proses penyelidikan.
“Kasus ini masih kami dalami untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” terang Kapolres Tuban.
Korban sebelumnya dinyatakan hilang sejak Senin (16/10).
Saat itu, korban berangkat sekolah dengan diantar oleh Waniti (45), ibunya.
Sore harinya, kedua orang tua merasa terkejut karena anaknya tidak pulang ke rumah hingga empat hari dan ditemukan sudah meninggal.
Discussion about this post